REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selama Ramadhan, menjaga kesehatan gigi dan mulut menjadi hal yang tak kalah penting. Salah satu keluhan yang sering muncul saat berbuka puasa adalah rasa ngilu pada gigi, terutama setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang panas maupun dingin.
Dokter gigi spesialis periodontologi, Yuniarti Soeroso, mengingatkan keluhan ngilu saat konsumsi makanan dan minuman bersuhu ekstrem bisa menjadi tanda sensitivitas gigi. Penderita gigi sensitif lebih rentan mengalami nyeri karena lapisan pelindung gigi (enamel) menapis, atau jaringan di bawah enamel yaitu dentin telah terbuka.
“Jadi menurut saya perlu diatur pilihan menu buka puasanya. Saya sangat menyarankan untuk tidak langsung mengonsumsi es seperti es campur, es teh, atau es buah. Begitupun jangan langsung makan yang panas banget,” kata drg Yuniarti dalam diskusi media di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Namun bukan hanya penderita gigi sensitif yang perlu berhati-hati. Individu yang tidak memiliki masalah sensitivitas gigi juga disarankan untuk tidak langsung mengonsumsi makanan atau minuman dengan suhu ekstrim. Pasalnya, kebiasaan itu dapat meningkatkan risiko erosi enamel gigi dalam jangka panjang.
Selain menjaga pola makan, drg Yuniarti juga menyarankan masyarakat untuk selalu memperhatikan kebersihan gigi selama bulan suci Ramadhan. Caranya dengan menyikat gigi tanpa tekanan berlebih, minimal dua kali sehari yaitu setelah sahur dan sebelum tidur.
“Bagi yang sudah ada gejala gigi sensitif, seperti ngilu saat minum es atau makan yang panas-panas, bisa gunakan pasta gigi khusus sensitif, itu akan membantu menutup lubang dentin yang terbuka. sehingga mencegah keparahan,” kata drg Yuniarti.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala gigi ngilu, terutama saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Selama ini menurutnya, banyak orang Indonesia cenderung menyepelekan gejala ngilu pada gigi. Padahal jika terus dibiarkan, kondisi gigi ngilu dapat berkembang menjadi masalah yang serius.
“Jangan abaikan gejala gigi sensitif, kalau sudah terasa ngilu coba ke dokter untuk periksa. Jangan menunggu sampai kondisinya memburuk,” kata Yuniarti.