Kamis 20 Mar 2025 17:17 WIB

BP Haji Minta Ada Fatwa Revolusioner Agar Dam Bisa Dilakukan di Indonesia

BP Haji menilai Saudi antusias jika dam dilaksanakan di tanah air.

Kepala BP Haji Mochammad Irfan Yusuf
Foto: Dok BP Haji
Kepala BP Haji Mochammad Irfan Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI KH Mochamad Irfan Yusuf berharap ormas-ormas Islam di Indonesia dapat melahirkan fatwa yang revolusioner bagi kemaslahatan jamaah haji Indonesia,

Harapan ini disampaikan Irfan yang juga merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari dalam gelaran Seminar/Halaqah Nasional tentang Pengelolaan Dam Haji dalam Perspektif Maqasid al-Syariah di Yogyakarta, Rabu (19/3/2025).

Baca Juga

Seminar/Halaqah ini diselenggarakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan, bekerjasama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh. 

“Saya berharap lahir fatwa yang revolusioner dari Seminar/Halaqah Nasional tentang Pengelolaan Dam Haji dalam Perspektif Maqasid al-Syariah ini. Tentunya untuk kemaslahatan umat, “ kata Gus Irfan panggilan akrabnya.

photo
Suasana di Pasar Hewan An am, sekitar 10 km dari Masjid Al Haram Makkah, Selasa (23/7). Pasar ini merupakan pengganti pasar hewan Kakiyah yang sudah ditutup sejak tahun lalu. - (Bahaudin/MCH Kemenag)

“Hasil diskusi kami dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dan juga ada Dirjen PHU saat itu, Pemerintah Arab Saudi sangat antusias bila dam dilaksanakan di tanah air, “ sambung Gus Irfan.

Terkait DAM, Gus Irfan menambahkan BP Haji sudah bersilaturahmi ke ormas-ormas Islam diantaranya MUI, PBNU, Muhammadiyah, LDII dan lainnya dalam mengali masukan dan pandangan untuk kemaslahatan penyelenggaraan haji.

“Hal ini sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran yakni memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, “ ujar Gus Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement