Ahad 16 Mar 2025 02:22 WIB

Baznas Ajak Tunaikan Zakat Penghasilan Lewat Lembaga Resmi

Baznas terus mengembangkan sistem pembayaran zakat secara digital.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan brand peduli Covid-19 dengan memberikan tanda jarak antarhuruf pada logo resmi yang saat ini digunakan.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan brand peduli Covid-19 dengan memberikan tanda jarak antarhuruf pada logo resmi yang saat ini digunakan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mengajak karyawan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) untuk menunaikan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) melalui lembaga resmi yang terpercaya, termasuk zakat penghasilan.

Hal ini disampaikan dalam acara sosialisasi zakat bagu karyawan di lingkungan KemenPPPA yang digelar secara daring pada Jumat (14/3/2025).

Baca Juga

Wakil Ketua Baznas RI, Mokhamad Mahdum menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak karyawan di lingkungan KemenPPPA untuk menunaikan  ZIS lewat Baznas, sekaligus meningkatkan kesadaran spiritual mereka akan pentingnya zakat.

“Baznas hadir untuk memudahkan karyawan di lingkungan KemenPPPA agar harta yang dimiliki menjadi lebih bersih dan berkah. Dan ini menjadi bagian dari upaya Baznas memastikan zakat yang dikelola dapat memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Mahdum dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (15/3/2025). 

Mahdum menjelaskan, Baznas terus mengembangkan sistem pembayaran zakat secara digital agar lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih luas. Dengan transformasi digital, zakat yang dikumpulkan dapat lebih cepat disalurkan kepada mustahik.

"Hampir seluruh layanan zakat di Baznas saat ini telah berbasis digital. Metode pembayaran zakat konvensional dengan uang tunai semakin berkurang, digantikan oleh sistem transfer atau pemotongan gaji (payroll)," ucap Mahdum.

"Tim Baznas Bersama KemenPPPA nantinya akan melakukan sosialisasi untuk mengetahui kesiapan karyawan dalam penerapan sistem payroll zakat," kata dia. 

Lebih lanjut, Mahdum mengungkapkan bahwa program-program Baznas dapat disinergikan dengan berbagai pihak, termasuk KemenPPPA, guna memperkuat pemberdayaan perempuan dan pelestarian lingkungan.

"Tentu program-program Baznas nantinya dapat kita sinergikan," jelas Mahdum.

Apalagi, lanjut dia, saat ini tema Baznas adalah zakat inklusif, yang memiliki dua makna utama. Pertama, zakat diarahkan untuk memberikan lebih banyak afirmasi, terutama dalam pemberdayaan perempuan. Kedua, zakat juga dimanfaatkan untuk kepentingan lingkungan. 

"Inilah esensi inklusi, bahwa zakat harus mampu menjangkau dan memberikan manfaat bagi semua," ucap Mahdum.

Dia pun berharap, seluruh karyawan Muslim di KemenPPPA dapat mengoptimalkan kesempatan ini dengan menunaikan ZIS mereka melalui Baznas. “Semoga zakat benar-benar menjadi bagian dari gaya hidup kita sebagai Muslim yang bertanggung jawab,” kata Mahdum.

Sekretaris KemenPPPA RI, Titi Eko Rahayu menyambut baik inisiatif Baznas dalam menyelenggarakan sosialisasi ini. Menurut dia, kegiatan ini penting agar para karyawan memahami mekanisme pembayaran zakat sesuai ketentuan syariah.

“Kami menyambut baik inisiatif Baznas. Kegiatan ini diharapkan mendorong para pegawai di lingkungan KemenPPPA untuk menunaikan zakat melalui lembaga resmi dan terpercaya,” ujar Titi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement