REPUBLIKA.CO.ID, Bulan suci Ramadhan identik dengan ibadah sholat sunah Tarawih pada malam hari. Masjid dan Mushala pun diramaikan dengan lantunan doa, dzikir, shalawat dan bacaan Alquran sepanjang Tarawih dilaksanakan.
Salah satu bacaan lainnya yang khas ketika tarawih dijalankan yakni bacaan bilal saat hendak memulai tarawih. Bacaan tersebut terutama pada sholat tarawih 23 rakaat juga disuarakan dengan jahr (keras) usai rehat pada delapan rakaat (putaran pertama), empat rakaat (putaran kedua), empat rakaat (putaran ketiga) dan empat rakaat (putaran keempat).
Jika disimak, bacaan bilal tersebut menyuarakan empat khalifah Rasulullah yang kerap kita kenal dengan sebutan Khulafaurrasyidin. Pada empat bacaan itu, kita akan menemukan kalimat dengan nama-nama sahabat Rasulullah tersebut yakni Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib hingga Utsman bin Affan.
Lafaz pertama contohnya yakni bacaan dengan nama Abu Bakar As-Shiddiq.
اَلْخَلِيْفَةُ اْلاُوْلَى سَيِّدُنَا اَبُوْ بَكَرْ الصِّدِّيْقُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
Al-khalifatul uulaa, sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq radiyallahu anhu.
Bacaan tersebut memang tidak pernah ada pada tradisi Rasulullah saat melakukan sholat qiyam Ramadhan yang sekarang lebih kita kenal dengan sebutan tarawih. Meski demikian, bukan berarti bacaan tersebut tidak memiliki manfaat.