REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta dr. Ida Gunawan mengingatkan warga yang tengah berpuasa agar mengawali berbuka dengan minum bukan dengan mengonsumsi gorengan seperti bakwan atau tahu.
"Alangkah baiknya jika kita mulai dengan cairan. Karena tenggorokan yang sedang kering itu sangat membutuhkan hidrasi," ujar dr. Ida Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Saat berpuasa, setelah tidak makan dan minum kira-kira hampir 14 jam, kondisi tenggorokan yang begitu kering. Karenanya, tak disarankan berbuka puasa dengan sesuatu yang kering dan tinggi lemak.
Kalaupun setelah minum, ingin menyantap gorengan, maka tak lebih dari satu porsi atau satu potong.
Ida mengatakan makanan yang digoreng banyak mengandung lemak trans. Lemak tersebut tak bagus bagi kesehatan tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kebutuhan atau penggunaan lemak trans hanya diizinkan kurang dari satu persen atau artinya harus sesedikit mungkin.
Jika seseorang mengonsumsi 2.000 kalori sehari maka lemak trans hanya diizinkan kira-kira 2,2-2,5 gram dalam sehari dan ini setara dengan setengah sendok teh.