REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG — Anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Mulyadi mengajak masyarakat segera melakukan pendaftaran haji agar mendapat bantuan tambahan pembiayaan.
Mulyadi di sela Seminar Nasional AppliedHE Xchange 2025 Universitas Sebelas Maret (UNS) di Kabupaten Badung, Bali, Senin (24/2/2025), menjamin dengan pengelolaan maka calon haji dengan tabungan di atas Rp 25 juta, uang akan dikelola untuk ditambah lagi demi meringankan biaya haji.
“Harus diedukasi ke masyarakat, daftarlah haji, dengan tabungan di atas Rp 25 juta dapat porsi antrean dari Kemenag, dan dana tersebut sudah diserahkan BPKH, pada saat berangkat nanti mendapat top up atau bantuan tambahan biaya dari BPKH,” kata dia.
Ia berharap, masyarakat berbondong-bondong melakukan pendaftaran haji karena keuntungan mendapat bantuan tambahan berkisar Rp30 juta-Rp35 juta per orang, khususnya haji reguler.
“Segera daftar, sampai dengan tabungan Rp 25 juta dana tidak dikelola lagi oleh bank, tapi dikelola oleh BPKH,” kata dia.
Dengan bekerja akuntabel dan transparan serta diawasi BPK, BPKH menjamin terus dapat membantu calon haji. Pihaknya mengajak masyarakat mengawal pengelolaan dana ini agar setiap keuntungan dialokasikan sebagaimana tujuan pembentukan BPKH.
“Dipastikan hingga tahun 2027 dana BPKH masih ada dan masyarakat tidak perlu khawatir tidak bisa berangkat haji, maka yang perlu diyakinkan adalah dana yang dibayar itu aman, BPKH melakukan top up haji bukan dari setoran jamaah, tapi keuntungan yang dihasilkan BPKH,” ujarnya.