Kamis 20 Feb 2025 11:51 WIB

Menag Siap Bagikan 100 Ton Kurma dari Raja Salman untuk Masjid dan Ormas

Seratus ton kurma pemberian Arab Saudi belum dapat menjangkau semua rakyat Indonesia.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima 100 ton kurma dari Raja Salman dari Arab Saudi bagi masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadhan, Jumat (14/2/2025).
Foto: Kemenag
Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima 100 ton kurma dari Raja Salman dari Arab Saudi bagi masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadhan, Jumat (14/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, Kemenag akan menyalurkan 100 ton kurma pemberian Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud kepada ormas Islam serta masjid. Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini, pembagian kurma ini rutin dilakukan Kemenag setiap tahunnya.

"Kami mencoba mendistribusikan seadil mungkin ya. Ada ormas-ormas Islam, kita punya data ya, ormas yang dibina Kemenag termasuk masjid-masjid, ya dibagi-bagi secukupnya," ujar Prof Nasaruddin dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Baca Juga

"Juga ke masjid-masjid tertentu, seperti Masjid Istiqlal dan masjid besar itu juga memang ada kuotanya tersendiri ya. Karena jumlah orang buka puasa di sana sangat banyak," ucap dia.

Sebelumnya, Prof Nasaruddin menerima bantuan kurma sejumlah 100 ton dari pemerintah Arab Saudi.  Namun, menurut dia, jumlah ini belum dapat menjangkau seluruh masyarakat Muslim di Indonesia. 

"Kita berterima kasih kepada Pemerintah Saudi Arabia, yang setiap tahun, meskipun sedikit dibandingkan jumlah penduduk Indonesia, tapi itu merupakan suatu tanda cinta bahwa persahabatan antara dua negara. Sangat mengesankan," ucap dia. 

"Cuma kami tidak bisa menjangkau semuanya karena ini kan hanya 100 ton. 100 ton itu kalau untuk Jakarta aja gak cukup, apalagi ke daerah-daerah yang lain," kata Prof Nasaruddin.

Belum lagi, lanjut dia, pada tahun sebelumnya bantuan kurma tiba di Jakarta pada pertengahan Ramadhan. Sehingga, pendistribusian ke daerah seringkali terkendala.

"Nah sekarang kan datang lebih awal ya. Jadi kita kesempatannya bisa memberikan ke tempat yang lebih jauh dibanding sebelumnya. Bisa ke luar Jakarta juga," jelas dia. 

"Apalagi kalau di daerah itu ada yang sudah bersedia menjemputnya. Karena kan ini juga kalau dikirim ke daerah-daerah tertentu, jangan-jangan ongkos kirimnya lebih daripada harga kurmanya," ucap Nasaruddin.

photo
Pedagang kurma melayani pembeli di Pasar Baru, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/3/2024). Saat ini harga kurma mengalami kenaikan 10-15 persen, selain karena momentum Ramadhan juga stok barang dari distributor terbatas. Saat ini harga kurma di antaranya jenis Sayer Rp 20.000 Per kilogram, Sukari Rp 50.000, Medjool dan Ajwa Rp 250.000- Rp 300.000 per kilogram. Terkait produk kurma asal Israil, sejumlah pedagang kurma di Pasar Baru Bandung, mengaku tidak menjualnya. - (Edi Yusuf/Republika)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement