Selasa 18 Feb 2025 19:36 WIB

Makan Sahur dan Berbuka Puasa, Tradisi yang Punya Landasan Syar’i Kuat

Umat dilimpahi kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Menu sahur praktis dengan roti dan telur/ilustrasi
Foto: Unsplash
Menu sahur praktis dengan roti dan telur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tradisi makan sahur dan berbuka puasa adalah tradisi yang punya landasan syar’i yang kuat. Para ulama sepakat disunahkan bagi mereka yang berniat berpuasa keesokan harinya agar malam sebelumnya dia bangun untuk makan sahur.

Dasar disyariatkannya makan sahur dijelaskan Ustaz Ahmad Sarwat Lc dalam buku Ramadhan Antara Syariat dan Tradisi terbitan Rumah Fiqih Publishing.

Baca Juga

Ustaz Sarwat menjelaskan dasar rujukan syar'i tentang disyariatkannya makan sahur sebelum berpuasa dengan beberapa hadits Rasulullah SAW. 

ت َسحََرواََفَإنََفََالسحَورََبرَكَة 

Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahurlah, karena sahur itu barakah." (HR Bukhari dan Muslim).

لََتََزالَََأمَتََبَْيََمَاَعَجََلواَالفَطَْرَََوَأخََرواَال َسحَور َ

Dari Abu Zarr Al-Ghifari radhiyallahuanhu dengan riwayat marfu, "Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur." (HR Ahmad)

 ْستعينواَبطعامََالسحرََعلىَصيامََالنهارََوبِلْقْيلولةََعلىَقيامََاللْيل 

"Mintalah bantuan dengan menyantap makan sahur agar kuat puasa di siang hari. Dan mintalah bantuan dengan tidur sejenak siang agar kuat sholat malam." (HR Ibnu Majah)

ال َسحَورََبَركَةََف َلََتدعَوَهََوَلْوَََأ ْنََيجرعََأحََدكَمَجََْرعَةَمَارءَََفَإنََاللََ

َومَلآَئكََتهَََيصََلونََعَلىََالََت َسحََرين

Dari Abi Said Al-Khudri radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sahur itu berkah, maka janganlah kalian tinggalkan meski hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur." (HR Ahmad)

Ustaz Sarwat juga menjelaskan bahwa dalam bulan Ramadhan banyak sekali tradisi yang berkembang di tengah masyarakat yang masih asli merupakan perintah langsung syariat Islam secara khusus untuk dikerjakan di bulan Ramadhan. Di antara tradisi itu ada yang hukumnya wajib, seperti melakukan ibadah puasa itu sendiri.

"Dan ada yang hukumnya sunah, seperti makan sahur, mempercepat berbuka (ifthar), memberi makan orang yang berbuka, dan juga sholat Tarawih," ujarnya.

Ia menerangkan, selain yang khusus disunahkan hanya di dalam bulan Ramadhan, juga ada yang disunahkan banyak melakukan amalan-amalan lain yang disunahkan di bulan lainnya. Namun bila dikerjakan di dalam bulan Ramadhan, maka pahalanya akan menjadi jauh lebih besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement