REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI segera mengimplementasikan Kurikulum Cinta di setiap madrasah atau sekolah di tanah air demi memupuk rasa persaudaraan sejak dini atau mencegah praktik diskriminasi.
"Saat ini Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sedang menyusun konten-konten Kurikulum Cinta yang Insya Allah segera kita terapkan di madrasah," kata Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Bidang Pendidikan, Organisasi Kemasyarakatan dan Moderasi Beragama Farid F Saenong di Padang, Minggu.
Farid menjelaskan, lahirnya Kurikulum Cinta tidak lepas dari fenomena atau persoalan kemanusiaan yang terjadi di tengah masyarakat dan berkaitan langsung dengan ranah pendidikan.
Saat ini banyak kawasan mengalami benturan. Israel dan Palestina berbakuhantam memperebutkan tanah air. Ukraina dan Rusia juga demikian, saling menghancurkan karena memperebutkan kawasan. Begitu juga konflik dan peperangan di Afrika dan banyak kawasan lainnya.
Kurikulum Cinta disusun sedemikian rupa agar tidak ada anak didik di Indonesia yang merasa berhak untuk melakukan pembedaan, atau tindakan diskriminasi terhadap kelompok minoritas atau pemeluk agama lainnya.
"Jadi inilah upaya yang ingin dibangun Menteri Agama dengan konsep Kurikulum Cinta yang kerap disampaikan di beberapa kesempatan," ujarnya.