REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV — Lebih dari seratus ribu prajurit cadangan di militer pendudukan Israel dilaporkan mencari perawatan psikologis setelah menyelesaikan tugas militer selama berbulan-bulan, demikian dilaporkan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.
Laporan tersebut menyoroti, sekitar 170.000 prajurit Israel telah mendaftar dalam sebuah program yang diluncurkan oleh Kementerian Keamanan sekitar satu setengah bulan yang lalu. Berdasarkan laporan itu, terdapat permintaan yang tinggi dari para prajurit cadangan untuk mendapatkan program perawatan psikologis tersebut.
Surat kabar dari Israel tersebut menunjukkan minimnya jumlah terapis untuk menutupi kebutuhan program itu. Menurut Yedioth Ahronoth, program terapi "Amit", yang diprakarsai oleh Kementerian Keamanan Israel, tengah berupaya untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Dalam konteks ini, laman Friends of Israel Disabled Veterans mengungkapkan pada tanggal 5 Februari bahwa sekitar 10.000 prajurit mungkin secara resmi diakui menderita disabilitas psikologis, termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Laman tersebut juga melaporkan bahwa lebih dari 6.000 tentara Israel penyandang disabilitas baru telah bergabung dengan organisasi tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa total 14.700 tentara dan personel keamanan telah terluka sejak dimulainya perang Israel di Gaza dan Lebanon.
