Senin 03 Feb 2025 14:36 WIB

Hamas: Rencana Israel Mencaplok Tepi Barat Pasti Gagal

Hamas mendorong rakyat Palestina melakukan perlawanan kepada musuh.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Asap mengepul di atas kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat selama operasi militer Israel, Jumat, 24 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Asap mengepul di atas kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat selama operasi militer Israel, Jumat, 24 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, menyerukan agar semua rakyat di Tepi Barat untuk bersatu dalam mengusir agresi Zionis Israel. Hamas pun mendorong agar mereka mengintensifkan perlawanan terhadap musuh dan para pemukim.

Menurut Pusat Informasi Palestina, Hamas menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa perluasan perlawanan di Tepi Barat yang diduduki tidak akan berhenti.

Baca Juga

"Semua upaya penjajah (zionis Israel) untuk memaksakan rencana pencaplokan dan pemindahan (penduduk di Tepi Barat) akan gagal, dan hanya akan membawa lebih banyak penghinaan dan kekalahan," kata Hamas, dikutip dari laman Yamen News Agency (SABA), Senin (3/2/2025).

Diberitakan ANI News, Senin (3/2), di saat dunia mulai percaya bahwa ketegangan antara Israel dan Palestina mulai mereda, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meledakkan beberapa bangunan di Tepi Barat yang dijajah pada tanggal 2 Februari 2025. Militer Israel menghancurkan sekitar 20 bangunan di kamp pengungsi Jenin, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Palestina. 

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Penghancuran bangunan-bangunan tersebut dilakukan dengan ledakan-ledakan serentak yang tepat. Sehingga membuat bangunan-bangunan tersebut menjadi reruntuhan. 

Pengeboman tersebut menimbulkan kepulan debu dan asap tebal ke angkasa, menciptakan kepanikan di antara orang-orang. Orang-orang terlihat berlarian saat ledakan mematikan itu terjadi. 

Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan tentang prospek kelangsungan kesepakatan penyanderaan Israel-Hamas yang sedang berlangsung.

Negosiasi akan dimulai pada tanggal 4 Februari 2025 mengenai kesepakatan untuk pembebasan sandera yang tersisa dan penarikan pasukan Israel dari Gaza dalam tahap kedua dari kesepakatan tersebut, yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari yang sama dengan gencatan senjata di Gaza. Pertemuan tersebut dilaporkan kemungkinan untuk membahas normalisasi hubungan dengan Arab Saudi sebagai bagian dari kesepakatan pascaperang yang mungkin akan menjadi fokus Israel dan Amerika Serikat. 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement