REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Badan Intelijen Umum Suriah (GIS) pada hari Sabtu (12/1/2025) mengungkapkan rincian upaya pengeboman yang digagalkan oleh Negara Islam (ISIS) di dalam makam Sayyidah Zainab, cucu Rasulullah SAW, dari Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah, di sebelah selatan Damaskus.
"Dinas Intelijen Umum, bekerja sama dengan Departemen Keamanan Umum di Pedesaan Damaskus, menggagalkan upaya ISIS untuk melakukan pengeboman di dalam tempat suci Sayyida Zainab," kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip sebuah sumber di badan yang baru dibentuk setelah penggulingan rezim Bashar al-Assad bulan lalu. Mereka yang terlibat dalam upaya tersebut telah ditangkap, katanya.
Dikutip dari Aljazeera, Ahad (12/1/2025), Kementerian Dalam Negeri memposting foto-foto "anggota sel" kelompok tersebut di akun Telegram-nya selama dan setelah penangkapan mereka.
Dikatakan bahwa pasukan keamanan publik "menggerebek tempat persembunyian" di mana mereka membarikade diri mereka sendiri di pedesaan Damaskus.
Dalam satu foto, empat orang ditutup matanya dengan tangan terikat di belakang punggung mereka di dalam sebuah ruangan dengan perlengkapan dan peralatan militer di depannya.
Dalam foto lain, setidaknya tiga dokumen identifikasi, kartu identitas Lebanon, nomor registrasi Lebanon, dan kartu untuk pengungsi Palestina yang tinggal di Lebanon, diperlihatkan.
Di lantai di sebelahnya terdapat tiga alat peledak, granat tangan, telepon genggam, dan sejumlah uang dalam bentuk dolar, pound Lebanon dan Suriah yang menurut kementerian berada di tangan para tahanan.
Serangan terkait ISIS yang digagalkan ini merupakan yang pertama kali diumumkan oleh pemerintahan baru sejak berkuasa di Damaskus setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad.
مشاهد تظهر الخلية الداعشية التي تمكنت إدارة الأمن العام بعد معلومات جهاز الاستخبارات العامة من إفشال مخططاتها وإلقاء القبض على أفرادها، قبل قيامها باستهداف مقام السيدة زينب.#سانا pic.twitter.com/l2J9HgceVe
— الوكالة العربية السورية للأنباء - سانا (@SanaAjel) January 11, 2025
Selama tahun-tahun konflik di Suriah sejak Maret 2011, daerah Sayyidah Zainab, yang mencakup tempat suci Syiah dengan nama yang sama, merupakan benteng pertahanan bagi anggota Hizbullah Lebanon dan kelompok-kelompok pro-Teheran lainnya yang mengatakan bahwa mereka datang ke sana untuk "mempertahankan tempat suci", sebelum semua kelompok ini menarik diri seiring dengan tumbangnya rezim Suriah.
BACA JUGA: Pejuang Gaza Buru Tentara Israel yang Ngumpet di Rumah-Rumah, Begini Kata Pakar Militer
ISIS telah berulang kali mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman di daerah tersebut, termasuk sebuah bom sepeda motor terhadap "kumpulan pengunjung Syiah" di daerah tersebut pada 27 Juli 2023. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai lebih dari 20 orang lainnya, menurut pihak berwenang Suriah pada saat itu.
Pada bulan Februari 2016, serangan bunuh diri ganda yang diklaim oleh ISIS, yang dilakukan 400 meter dari tempat suci tersebut, menewaskan 134 orang, termasuk lebih dari 90 warga sipil.
Pemerintah baru di Damaskus menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mengendalikan keamanan di wilayah geografis yang luas.