REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pasukan penjajah terus mendapatkan pukulan dari para pejuang di jalur Gaza. Tiga tentara Israel tewas sementara tiga lainnya terluka dalam pertempuran pada Rabu (8/1/2025) di jalur Gaza Utara, demikian pengumuman militer Israel di tengah-tengah pertempuran mematikan selama beberapa hari di daerah tersebut.
Ketiga tentara yang tewas diidentifikasi sebagai Sersan Kepala Matityahu Ya'akov Perel (22 tahun) dari Beit El, Sersan Kepala Kanaoo Kasa (22) dari Beit Shemesh, dan Sersan Kepala Nevo Fisher (20) dari Bruchin. Mereka semua bertugas di Batalyon 46 Brigade Lapis Baja ke-401.
Dalam insiden yang sama, tiga tentara lainnya terluka, termasuk seorang perwira yang berada dalam kondisi luka serius. Menurut penyelidikan awal Pasukan Penjajah Israel (IDF), tentara tersebut terkena ledakan dari ranjau bahan peledak besar yang menjebak sebuah tank selama operasi di Beit Hanoun.
Insiden ini terjadi setelah tiga tentara lainnya tewas dan beberapa lainnya terluka dalam insiden terpisah pada dua hari sebelumnya. IDF mengeklaim, jumlah tentara Israel yang tewas dalam serangan darat terhadap warga Palestina di jalur Gaza dan selama operasi militer di sepanjang perbatasan dengan daerah kantong tersebut menjadi 401 orang.
Selama pertempuran pada Rabu di Gaza Utara, militer mengatakan bahwa sebuah helikopter tempur Angkatan Udara Israel melakukan serangan terhadap sekelompok pejuang Hamas di sebuah bekas sekolah di Jabalia, dikutip dari media Israel, The Times of Israel, Kamis (9/1/2025).
Menurut tuduhan tentara Israel, para anggota Hamas itu berada di pusat komando yang tertanam di dalam Sekolah Halawa, dan menggunakan kompleks itu untuk merencanakan dan melaksanakan serangan terhadap pasukan di Gaza dan melawan Israel.
Bangunan sekolah itu juga berfungsi sebagai tempat penampungan bagi warga Gaza yang mengungsi, menurut media Palestina.