Kamis 26 Dec 2024 18:47 WIB

Jelang Puasa Ramadhan 2025, Apa yang Sebaiknya Dipersiapkan Umat Islam?

Para sahabat Nabi biasa mempersiapkan diri enam bulan sebelum Ramadhan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Amal ibadah Ramadhan (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Amal ibadah Ramadhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Enam bulan sebelum datangnya Ramadhan, para sahabat Nabi Muhammaf SAW biasa mempersiapkan diri. Maka, umat Islam di era sekarang pun perlu mempersiapkannya dari sekarang jika benar-benar ingin memanfaatkan Ramadan ini sebaik-baiknya. 

Seperti yang kita ketahui, puasa lebih dari sekadar menahan diri dari makanan, tetapi juga dari ucapan yang tidak senonoh dan hawa nafsu. Ibadah puasa mendorong kaum muslimin untuk menyadari tindakannya, untuk bersabar dan menjadi individu yang berakhlak mulia, sehingga meningkatkan ketakwaannya. 

Baca Juga

Menjelang puasa Ramadhan yang diperkirakan akan jatuh pada 1 Maret 2025 mendatang, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan untuk mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual:  

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan, sehingga kita dapat memperoleh manfaat penuh dari Ramadhan, saat ketika amal dilipatgandakan.

1. Puasa Sunnah atau Qadha

Cara terbaik untuk mempersiapkan puasa sebulan penuh adalah dengan mulai berpuasa lebih sering, untuk dapat mengendalikan tindakan, perut, dan keinginan Anda. Misalnya, berpuasa sunnah atau mengganti puasa yang ditinggalkan pada Ramadan lalu.

Salah satu puasa Sunnah yang dianjurkan adalah Puasa hari Senin dan Kamis. 

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa puasa yang paling lama dilakukan oleh Nabi SAW adalah pada hari Senin dan Kamis. Beliau ditanya tentang hal itu dan beliau berkata:

“Setiap hari Senin dan Kamis, amal perbuatan manusia akan disodorkan kepada Allah. Allah mengampuni setiap muslim, kecuali mereka yang saling mencela.” (Hasan). 

Selain melatih berpuasa pada Senin dan Kamis, umat Islam juga bisa mulai melaksanakan Ayyamul Bidh Yaumil atau Puasa Hari Putih. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan selama tiga hari setiap bulan dalam kalender Hijriah, yaitu pada 13, 14, dan 15. 

Sahabat Nabi, Abu Dzar al-Ghifari berkata:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai Abu Dzar! Jika kamu berpuasa tiga hari setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15.'” (Shahih)

Nabi Muhammad SAW juga bersabda, “(Allah berfirman), ‘Setiap amal saleh anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan memberi pahala kepadanya.’ Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi.” (HR Bukhari)

2. Membaca dan merenungkan Alquran

Untuk menyambut Ramadhan, mulailah sekarang untuk merenungkan bagian-bagian Alquran agar lebih dekat dengan Allah dan memahami tanggung jawab Anda. Setiap kali membaca Alquran, Anda akan menemukan lebih banyak makna dan manfaat di dunia dan akhirat.

Aisyah Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 الَّذِي يَقرَأُ القُرْآنَ وَهُو ماهِرٌ بِهِ معَ السَّفَرةِ الكرَامِ البررَةِ » متفقٌ عليه .

Artinya: “Orang yang membaca Alquran dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR Bukhari Muslim).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement