REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran akan pentingnya deteksi dini osteoporosis terus meningkat, ditandai dengan suksesnya pelaksanaan skrining kesehatan pada 28-29 November 2024 di Jakarta yang dilakukan oleh Jakarta Islamic Hospital Al-Fauzan. Menggunakan teknologi Echolight REMS, alat ini memungkinkan pengukuran kepadatan tulang dengan hasil akurat tanpa paparan radiasi.
Sebanyak 30 peserta dari berbagai latar belakang hadir untuk menjalani pemeriksaan ini. Tidak hanya mendapatkan skrining, mereka juga dibekali edukasi kesehatan tulang oleh Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, SpOT, MARS, seorang pakar ortopedi terkemuka.
Dalam sesi edukasi, Prof. Basuki menekankan bahwa osteoporosis sering kali tidak disadari hingga terjadi patah tulang serius. Ia berbagi panduan sederhana untuk pencegahan osteoporosis, seperti menjaga religi, kesehatan mental, pola makan, dan olahraga teratur sebagai kunci pencegahan.“Kita harus mulai dari kebiasaan hidup sehat. Teknologi seperti Echolight REMS membantu kita memahami kondisi tulang tanpa rasa takut akan paparan radiasi,” papar dia.
Basuki menjelaskan, alat Echolight REMS memungkinkan peserta langsung mengetahui hasil pemeriksaan mereka. Hasil ini ditafsirkan oleh tim medis di tempat, memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan tulang peserta.
Setelah skrining tersebut, peserta sangat antusias dan berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan lebih sering. “Ini pertama kali saya ikut skrining seperti ini. Sangat bermanfaat dan hasilnya mudah dipahami,” ujar Erna, salah satu peserta.
Penyelenggara berkomitmen menjadikan acara ini inspirasi bagi layanan kesehatan lain di Indonesia, menggabungkan teknologi canggih dengan pendekatan preventif. Dengan mengedukasi masyarakat dan memperkenalkan teknologi inovatif, skrining ini menjadi tonggak baru dalam upaya melawan osteoporosis di Tanah Air.