Sabtu 30 Nov 2024 05:21 WIB

Dukung Kenaikan Gaji Guru, GP Ansor Soroti Nasib Honorer

GP Ansor ungkap dampak positif kenaikan gaji guru

Ketum GP Ansor Addin Jauharuddin mendukung kenaikan gaji guru
Foto: Dok Istimewa
Ketum GP Ansor Addin Jauharuddin mendukung kenaikan gaji guru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menyambut baik dan mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menaikkan gaji guru pada 2025.

Kebijakan ini dianggap sebagai langkah strategis yang mencerminkan kepedulian pemerintah terhadap sektor pendidikan dan pengakuan atas peran sentral guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca Juga

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo dalam mendengarkan aspirasi para guru yang selama ini menjadi garda terdepan dalam dunia pendidikan.

“Kami percaya bahwa keputusan Presiden Prabowo untuk menaikkan gaji guru adalah bentuk penghormatan kepada profesi yang menjadi pilar utama pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Dengan kebijakan ini, kami optimistis pendidikan kita akan lebih maju dan berdaya saing,” kata Addin.

Addin menjelaskan bahwa ada tiga dampak positif yang dapat diperoleh dari kebijakan ini. Pertama, peningkatan motivasi dan produktivitas guru yang akan berdampak langsung pada kualitas pembelajaran di sekolah.

Kedua, kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan kesejahteraan antara guru honorer dan guru tetap.

Ketiga, kebijakan ini menjadi langkah untuk memperkuat sumber daya manusia bangsa, mengingat pendidikan berkualitas hanya dapat terwujud jika tenaga pendidik memiliki kehidupan yang layak dan akses yang cukup terhadap pelatihan dan pengembangan kompetensi.

Namun, kata Addin, meskipun mendukung penuh kebijakan ini, GP Ansor juga menyoroti sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan agar kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi semua guru di Indonesia.

Dia menjelaskan, salah satu masalah utama yang disoroti oleh GP Ansor adalah nasib guru honorer yang selama ini sering terabaikan. Meskipun jumlahnya sangat besar dan tersebar di berbagai daerah, guru honorer sering kali menerima upah yang lebih rendah dibandingkan dengan guru PNS, meskipun memiliki tanggung jawab yang sama besar dalam mencerdaskan anak bangsa.

BAC JUGA: Media Ungkap Israel Hadapi Kekurangan Senjata Parah Selama Perang Gaza dan Lebanon

“Guru honorer masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai," kata dia menegaskan. 

Mereka, menurut Addin, adalah bagian penting dari sistem pendidikan kita, namun sering kali diabaikan dari berbagai kebijakan yang ada. Kenaikan gaji yang direncanakan untuk guru PNS harus tetap memperhatikan nasib guru honorer agar mereka tidak tertinggal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement