Rabu 27 Nov 2024 15:13 WIB

Imam Syafii Menjelang Tutup Usia

Imam Syafii wafat pada tahun 204 Hijriyah.

Makam Imam Syafii di Kairo, Mesir.
Foto: dok wiki
Makam Imam Syafii di Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Syafi'i memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris bin 'Abbas bin 'Usman bin Syaafi' bin Saaib bin 'Ubaid bin 'Abdu Yazid bin Haasyim bin 'Abdul Mutthalib bin 'Abdul Manaf.

Ia merupakan salah satu ulama penting dalam dunia Islam. Dialah sang peletak dasar mazhab fikih Syafii, salah satu dari empat mazhab yang diikuti kalangan ahlus sunnah wa al-jama'ah.

Baca Juga

Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang mementingkan ilmu-ilmu agama. Perjalanannya dalam menuntut ilmu dimulai dari belajar membaca, menulis, dan menghafal Alquran.

Alhasil, saat usianya masih tujuh tahun, Imam Syafi'i telah menyelesaikan hafalan 30 juz Alquran dengan lancar. Setelah itu, ia meneruskan belajar dengan menghafal berbagai macam syair-syair Arab dan kitab Al-Muwattha' karangan Imam Malik.

"Aku menyelesaikan hafalan Alquran pada usia tujuh tahun dan menyelesaikan hafalan kitab Al-Muwattha' pada usiaku 10 tahun," kata Imam Syafi'i.

Ketika berada di Makkah, ia berguru kepada Sufian bin 'Uyainah, salah seorang ahli hadis terkemuka di Makkah dari generasi tabiut tabiin. Imam Syafi'i pernah memuji kedua gurunya itu, "Kalau bukan karena Imam Malik dan Sufian bin 'Uyainah, maka akan hilanglah ilmu di Hijaz."

Sang alim kelahiran Gaza, Palestina, itu tidak hanya mencari ilmu di Makkah dan Madinah, melainkan juga Yaman, Baghdad, Kufah, dan Mesir. Ia merupakan teladan dalam keselarasan antara ilmu dan amal.

Rutinitasnya selalu dimanfaatkan untuk belajar. Dikisahkan, dirinya membagi malamnya menjadi tiga: sepertiga pertama untuk menulis, sepertiga yang kedua untuk shalat, dan sepertiga sisanya untuk tidur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement