REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhlak Rasulullah adalah mukjizat yang patut diteladani bagi segenap umat Islam. Bahkan, tak sedikit orang-orang yang hidup pada zaman Nabi memeluk Islam tanpa terlebih dahulu mengenal Alquran, tetapi hanya melihat akhlak Rasulullah SAW.
“Orang banyak masuk Islam karena perilaku Nabi. Kadang kala tidak melihat Alquran, tapi melihat perilaku Nabi (mereka percaya dengan Islam),” kata KH Ahsin Sakho dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, beberapa waktu lalu.
Beliau menjelaskan, Rasulullah SAW selalu mencontohkan hal-hal baik kepada setiap orang. Bukan hanya kepada orang Muslim, melainkan kepada seluruh kaum. Bahkan, ke binatang pun, kata beliau, Nabi begitu lembutnya.
KH Ahsin pun mengajak kepada setiap Muslim untuk berbicara dengan lembut, rendah, dan pelan. Berbicara penuh dengan kesadaran dan percaya diri. Berbicara dengan perkataan yang baik, mengandung kebaikan, dan berisi hikmah.
Rasulullah SAW bersabda: “Man kaana yu’minu billahi wal-yaumil-akhiri falyaqul khairan aw liyashmut,”. Yang artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam,”.
KH Ahsin pun menyinggung kondisi maraknya kaum-kaum yang melabelkan diri sebagai kaum jihadis dengan aksi teror yang sering disebar. Menurut beliau, apa yang dilakukan kaum jihadis tersebut jauh dari apa yang dicontohkan Nabi. Sebab, beliau menjelaskan, Nabi tidak pernah membunuh orang lain hanya karena berbeda.
Maka demikian, beliau pun menekankan bahwa seyogianya umat Muslim mengisi hati dan pikiran dengan hal-hal yang baik. Sebab, hati menurut beliau laksana wadah, jika wadahnya terisi dengan sesuatu yang baik, maka yang keluar hanyalah hal yang baik-baik pula.
“Hati itu laksana wadah, kalau wadahnya itu berisi kopi, maka yang keluar adalah kopi. Semua ayat suci Alquran, itu bagus sekali karena berasal dari Yang Suci. Hadis semuanya bagus karena berasal dari orang yang suci,” kata KH Ahsin.