Ahad 03 Nov 2024 14:55 WIB

UAH: Judi Menghambat Kebahagiaan

Hal pertama yang didapat orang kecanduan berjudi adalah kegelisahan dalam hidup.

Judi online (ilustrasi).
Foto: Dok. www.freepik.com
Judi online (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran, Allah telah memerintahkan orang-orang beriman untuk menjauhi maisir atau judi. Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu kajiannya juga telah menjelaskan tafsir Kalamullah terkait perbuatan maksiat itu.

Dalam surah al-Maidah ayat ke-90, Allah SWT berfirman.

Baca Juga

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung (bahagia)."

UAH mengatakan, ayat tersebut menjelaskan pentingnya kebahagiaan dan bahaya judi. Seakan-akan, lanjut Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah itu, kaum Mukminin ditempatkan oleh Allah sebagai objek yang diajak berbicara.

"Terkait judi ini, kita diposisikan oleh Alquran seakan-akan kita ini di hadapan Allah dan diberikan sebuah pesan yang dalam," ujar UAH dikutip dari video yang disiarkan via kanal Youtube-nya, Ahad (3/11/2024).

Dai tersebut menjelaskan, perbuatan judi menghambat kebahagiaan seseorang. UAH pun menyoroti kata la'allakum (لَعَلَّكُمْ) dalam ayat di atas. Menurut tata bahasa Arab, kata itu masuk dalam bentuk taroji, yakni sesuatu yang diharapkan, tetapi tidak mudah mencapainya kecuali dengan kesungguhan.

"Pertanyaannya, mengapa ayat ini disandingkannya dengan maisir atau judi? Karena ternyata, kalau orang sudah ditawarkan dengan sifat-sifat itu, tidak mudah bisa menghindari dan meninggalkannya. Ini poinnya," kata UAH.

"Jadi (judi) penghambat kebahagiaan, tetapi tidak mudah untuk bisa menghindarinya," sambung dia.

UAH pun memberikan contoh. Jika seseorang memiliki uang sebesar Rp 20 ribu, kemudian ada pihak yang menawarkan kepadanya peluang bahwa dengan uang tersebut dirinya bisa mendapatkan sebanyak Rp 20 juta.

"Saya tanyakan, Anda simpan Rp 20 ribu itu untuk bertaruh, atau Anda tinggalkan itu? Tidak dijawab? Artinya, tidak mudah, kan?," kata UAH kepada jamaahnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement