REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis turut berbelasungkawa atas kecelakaan yang menimpa kru TV One di Jalan Tol Jakarta – Pemalang KM 315, Kamis (31/10/2024).
Dia pun mendoakan wartawan TV One yang wafat diberikan ampunan oleh Allah SWT dan diterima semua amal baiknya serta, keluarga yang ditingglakan diberi kesabaran.
Diketahui, para korban kecelakaan kru TV One tersebut merupakan Tim Program Investigasi Fakta. Almarhum sedang menjalankan tugas untuk melakukan liputan invetigasi ke Gresik, Jawa Timur.
Lantas apakah wartawan yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya termasuk mati syahid? Kiai Cholil Nafis menjelaskan, kru wartawan TV One yang meninggal dunia dalam kecelakaan saat menjalankan tugasnya termasuk dalam kategori syahid akhirat.
"Dalam pemahaman saya ini termasuk syahid akhirat. Tetap dimandiin dan proses lainnya, tapi ya mati syahid," ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika, Kamis (31/10/2024).
Dia menjelaskan, dalam fikih “Syahid” ada tiga macam. Pertama, yaitu syahid dunia sekaligus akhirat, yakni orang yang meninggal dunia karena memerangi orang kafir, dengan tujuan membela dan menegakkan agama Islam.
Kedua, syahid dunia, yaitu orang yang meninggal dunia karena memerangi orang kafir, dengan tujuan bukan untuk membela dan menegakkan agama Islam. Misalnya, memerangi orang kafir dengan tujuan untuk membela tanah air.
Sedangkan yang ketiga adalah syahid akhirat. Orang-orang masuk kategori ini adalah orang yang meninggal dunia karena sakit perut, terkena wabah, tenggelam, dan semacamnya. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW:
الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: المَطْعُونُ وَالمَبْطُونُ وَالغَرِيقُ وَصَاحِبُ الهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya: “Orang yang mati syahid ada lima: orang yang meninggal dunia karena terkena wabah, sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid fi sabilillah.”