Selasa 29 Oct 2024 08:18 WIB

Teliti Perjuangan Tokoh Bela Palestina, Penulis Ini Beli Dokumen Hingga Rp 32 Juta

Palestina akan terus mempertahankan kawasannya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Warga Palestina berduka atas kematian kerabat mereka dalam pemboman Israel terhadap sekolah UNRWA di kamp pengungsi Nusseirat, di depan kamar mayat rumah sakit Martir al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis pagi, 6 Juni 2024. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berduka atas kematian kerabat mereka dalam pemboman Israel terhadap sekolah UNRWA di kamp pengungsi Nusseirat, di depan kamar mayat rumah sakit Martir al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Kamis pagi, 6 Juni 2024. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nusantara Palestina Center (NPC) meluncurkan buku berjudul "Degup Cita Para Pendiri Bangsa untuk Palestina" di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024). Penulisan buku ini membutuhkan waktu yang cukup lama, karena penulis mencari harus mencari data-data yang berada di kolektor dan menelusuri rak-rak perpusatakaan.

Buku ini ditulis oleh aktivis Persatuan Islam (Persis), Hadi Nur Ramadhan dan Pizaro Gozali Idrus yang merupakan mantan wartawan Anadolu Agency. Dalam proses penelitian, rekannya bahkan harus membeli sebuah dokumen yang harganya Rp 32 juta dari seorang kolektor.

Baca Juga

"Terakhir beli dokumen 32 juta. Ya, seperti itu. Karena kami merasa, ini mandat dalam konstitusi kita. Ini mandat yang diamanahkan sejarah kepada kita untuk melanjutkan perjuangan pembebasan Palestina," ujar Pizzaro.

Menurut Pizzaro, dokumen tersebut dibeli oleh Hadi untuk menemukan data-data perjuangan para pendiri bangsa untuk Palestina. "Itu yang beli Ustadz Hadi. Kalau saya sendiri kemarin beli dokumen yang dua jutaan saja," ucap dia.

Menurut Pizzaro, buku ini diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober agar bisa mengambil inspirasi dari perjuangan-perjuangan kaum muda zaman dulu. Melalui buku ini, dia pun berharap bisa mengembalikan semangat diplomasi tokoh-tokoh Indonesia untuk pembebasan Palestina dari penjajahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement