REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu kajiannya memberikan nasihat tentang seseorang yang derajatnya diangkat Allah. Misalnya, mendapat promosi jabatan atau mendapatkan proyek besar.
"Walaupun anda dalam posisi terangkat,
dapat promosi jabatan, dapat proyek besar, dan sebagainya tetap selalu merendah untuk mengevaluasi diri, jangan karena kedudukan terangkat promosi dapat proyek besar merubah kebiasaaan jadi gak kenal kawan yang selama ini membantu
nggak nyapa teman stylenya berubah," ujar UAH dikutip dari potongan video kajian yang diposting di akun IG @adihidayatofficial, Selasa (29/10/2024).
Menurut UAH, adalah sesuatu yang baik jika kita mendapat posisi yang lebih tinggi. Namun, tetap rendah hati itu penting.
UAH mencontohkan, suatu ketika Nabi Muhammad diinfokan di awal bahwa Nabi akan menaklukkan Makkah dengan begitu damaii dan banyak orang masuk islam. Tapi, bagian akhirnya itu indah, bukan senang dan bukan pula dirayakan dengan sebuah pesta.
UAH mengutip Alquran surat An Nasr 1-3:
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
iżā jā`a naṣrullāhi wal-fat-ḥ
wa ra`aitan-nāsa yadkhulụna fī dīnillāhi afwājā
fa sabbiḥ biḥamdi rabbika wastagfir-h, innahụ kāna tawwābā
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
Dari surat di atas, UAH menjelaskan bahwa ketika Nabi mencapai keberhasilan malah disuruh mengucap istighfar.
"Malah diminta istigfar. Coba anda bayangkan pemimpin besar menaklukkan suatu wilayah yang selama ini tidak mudah. Wilayah yang telah mengeluarkan beliau dari situ diusir, dihina, dipersekusi, temannya dieksekusi, begitu diinfokan akan masuk ke situ dengan damai tenang nyaman orang banyak masuk islam tapi perintah Alqurannya apa, istighfar ya!" ujar UAH.
UAH menjelaskan, ini karena supaya tidak ada perasaan sombong saat mencapai suatu keberhasilan. Merasa paling hebat, padahal Allah lah yang telah mengantarkan kesuksesan tersebut.