REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT-Hizbullah secara resmi berkabung, pada hari Rabu (23/10/2024), Kepala Dewan Eksekutif, Hashem Safieddine dinyatakan telah meninggal dunia.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan: “Tuan Hashem bergabung dengan saudaranya, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan dia adalah saudara terbaik yang menghibur saudaranya, dia adalah saudaranya, pendukungnya, pembawa benderanya, tempat kepercayaannya, tempat bergantungnya dalam kesulitan dan sponsornya dalam kesulitan, dan dia melanjutkan perjalanannya seperti Badriyoun, seorang pejuang agama Allah, saleh, saleh, pemimpin, manajer, manajer, pemimpin, dan seorang syuhada.”
Hizbullah melanjutkan dalam pernyataannya: “Tuan Hashem Safieddine memberikan sebagian besar hidupnya untuk melayani Hizbullah, Perlawanan Islam dan masyarakatnya, mengelola Dewan Eksekutif, berbagai lembaga dan unit yang bekerja di berbagai bidang dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan Perlawanan, dekat dengan para mujahidin, dekat dengan masyarakat dan mencintai keluarga para syuhada hingga Allah memberkatinya dengan kemuliaan sebagai seorang syahid di kafilah para syuhada Karbala Al-Nuraniyah.”
Sebelumnya Israel mengeklaim dan mengonfirmasi terbunuhnya calon pemimpin Hizbullah pengganti Nasrallah dalam sebuah serangan udara di Beirut selatan pada awal Oktober.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (22/10/2024) malam, militer Israel mengatakan serangan di pinggiran kota Dahiyeh telah menewaskan Hashem Safieddine dan Ali Hussein Hazima, kepala cabang intelijen kelompok militan tersebut pada tiga pekan lalu.
Ini adalah pertama kalinya Israel mengonfirmasi terbunuhnya pejabat politik paling senior di Hizbullah setelah mantan sekretaris jenderal Hassan Nasrallah. Hizbullah belum mengomentari klaim Israel tersebut.
Safieddine adalah kepala badan pembuat keputusan politik tertinggi Hizbullah, dewan eksekutif, dan dilaporkan dipilih sebagai penerus Nasrallah.
Dia juga sepupu mantan sekretaris jenderal tersebut dan dianggap memiliki banyak kharisma yang sama. Nasibnya tidak diketahui setelah serangan Israel di Dahiyeh pada 3 Oktober, yang menurut Israel menargetkan bunker bawah tanah tempat pemimpin senior itu tinggal.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan Pemilik Rumah Lokasi Yahya Sinwar Menjemput Kesyahidannya
Hizbullah dilaporkan tidak dapat menghubungi Safieddine lagi sejak serangan itu dan petugas penyelamat tidak dapat mencapai lokasi pengeboman.
Dengan terbunuhnya Safieddine, hanya Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, yang tersisa dari kepemimpinan senior Hizbullah yang berhadapan dengan publik