REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit pada Senin bertemu dengan komandan militer Lebanon Jenderal Joseph Aoun di Beirut untuk membahas agresi Israel di Lebanon.
Menurut pernyataan dari kantor Aoun, Aboul-Gheit dan jenderal meninjau situasi umum di Lebanon sehubungan dengan perang yang berlangsung di negara itu.
Sebelumnya sekjen Liga Arab itu secara terpisah bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dan Ketua Parlemen Nabih Berri.
Dalam pertemuan itu, Aboul-Gheit menegaskan dukungan Liga Arab terhadap rakyat dan negara Lebanon, dan menyerukan gencatan senjata segera serta penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan.
Israel telah melancarkan operasi udara besar-besaran di Lebanon sejak 23 September terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah, dalam eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan kelompok Lebanon tersebut sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.
Hampir 2.500 orang telah tewas dan lebih dari 11.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan.
Sebelumnya, Kelompok Hizbullah meluncurkan serangkaian serangan roket ke pangkalan militer Israel di sebelah timur kota Safed, Ahad (20/10/2024). Sehari sebelumnya, Hizbullah diduga telah meluncurkan serangan drone ke kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
"Pejuang meluncurkan serangan roket besar-besaran ke pangkalan militer Israel di sebelah timur Safed," kata Hizbullah dalam pernyataannya pada Ahad, dikutip laman Al Arabiya.
Hizbullah menambahkan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk membela Lebanon dan merespons agresi Israel ke desa-desa dan permukiman-permukiman di Lebanon. Belum ada pernyataan resmi dari Israel tentang dampak dari serangan roket Hizbullah.