REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Gelombang antusiasme generasi muda tampak jelas saat lebih dari seribu peserta memenuhi Gedung Serbaguna UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam gelaran Ngaji Budaya, Ahad (16/11/2025). Mahasiswa, penyuluh agama, anggota majelis taklim, hingga masyarakat umum hadir untuk mengikuti ruang dialog yang menggabungkan agama dan seni budaya.
Kasubdit Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Wida Sukmawati menegaskan, Ngaji Budaya merupakan bagian dari upaya menghadirkan pendekatan dakwah yang lebih humanis, ekspresif, dan dekat dengan keseharian generasi muda.
“Kami melihat bagaimana pendekatan budaya mampu membuka pintu diskusi yang lebih luas. Lebih dari seribu peserta yang hadir menjadi bukti bahwa anak-anak muda membutuhkan ruang keagamaan yang ekspresif, humanis, dan dekat dengan realitas keseharian mereka,” ujarnya dalam siaran persnya, Ahad (16/11/2025).
Wida menambahkan, pendekatan budaya dalam dakwah menjadi kebutuhan zaman. Generasi muda kini lebih responsif terhadap media ekspresif seperti seni dan musik. Karena itu, Ngaji Budaya diharapkan dapat memperkuat identitas kebangsaan, merawat keragaman, serta menjauhkan masyarakat dari cara pandang ekstrem.
Acara ini menjadi bukti bahwa ruang dakwah berbasis budaya tidak hanya diminati, tetapi juga dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tradisi, keagamaan, dan dinamika sosial masyarakat modern.




