REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon Napitupulu, berharap dapat menggandeng organisasi masyarakat (Ormas) Islam seperti Muhammadiyah dalam kepemilikan saham BTN Syariah setelah proses akuisisi selesai. Saat ini, proses akuisisi Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah masih berlangsung.
"Kami percaya bahwa kolaborasi ini akan menciptakan ekosistem bisnis yang saling menguntungkan, terutama dalam penyediaan KPR bagi anggota, seperti para guru yang membutuhkan akses pembiayaan perumahan," kata Nixon saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Nixon menegaskan pentingnya kemitraan dengan ormas seperti Muhammadiyah untuk menciptakan layanan keuangan yang lebih baik dan sesuai prinsip syariah. "Kami ingin menjalin kemitraan yang kuat, khususnya dalam penyediaan KPR bagi anggota Muhammadiyah," ujarnya.
Melibatkan ormas Islam yang terpercaya diharapkan dapat memperkuat posisi BTN di sektor syariah dan memperluas akses masyarakat terhadap pembiayaan perumahan sesuai dengan nilai-nilai agama. "Ini adalah langkah besar untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," jelas Nixon.
Sebelumnya, pada awal Agustus, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan pertemuan dengan BTN di Yogyakarta. Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyatakan bahwa pertemuan tersebut bertujuan membahas kerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Saat ditanyakan mengenai kemungkinan Muhammadiyah menjadi pemilik saham di BTN Syariah, Anwar Abbas menegaskan bahwa saat ini mereka akan fokus pada konsolidasi internal dan perbaikan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) yang dimiliki, mengingat mereka memiliki lebih dari 20 BPRS. "Kami ingin memastikan kesehatan keuangan internal sebelum melangkah lebih jauh," ungkapnya di Ijtima Sanawi Dewan Pengawas Syariah Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (11/10/2024).