Selasa 15 Oct 2024 15:59 WIB

Israel akan Menyerang Sebelum Pemilu AS, Menlu Iran: Kami Siap Perang

Israel dilaporkan siap menyerang situs militer Iran.

Pesawat F-15 milik Israel.
Foto: EPA/JIM HOLLANDER
Pesawat F-15 milik Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Surat kabar Washington Post pada Senin (14/10) memberitakan, pemimpin Israel Benjamin Netanyahu memberi jaminan kepada Amerika Serikat bahwa pasukannya akan menyerang situs militer Iran, bukan fasilitas nuklir atau perminyakan yang dilarang diserang oleh Presiden Joe Biden.

Surat kabar yang mengutip dua pejabat anonim, salah satunya dari AS, mengatakan bahwa Netanyahu memberikan kepastian bahwa dia hanya akan menyerang infrastruktur militer Iran saat berbicara dengan Biden lewat sambungan telepon.

Baca Juga

Janji itu muncul saat Israel bersumpah untuk membalas serangan rudal balistik Iran dua pekan lalu, yang menurut Teheran dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan mantan pemimpin politik Hamas di Teheran pada Juli, dan pembunuhan pemimpin terdahulu Hizbullah, Hassan Nasrallah, bulan lalu di Beirut.

Saling serang yang dilakukan Tel Aviv dan Teheran meningkat tahun ini setelah Israel mengebom Kedutaan Iran di Suriah pada 1 April yang menyebabkan seorang pejabat militer Iran meninggal dunia. Iran kemudian membalas serangan tersebut dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel, yang hampir semuanya dapat dicegat Israel, AS dan sekutunya di kawasan.

Balasan Israel yang diharapkan atas serangan 1 Oktober itu terjadi kurang dari sebulan sebelum warga Amerika melakukan pemilihan presiden 5 November mendatang.

Salah satu pejabat anonim, yang kewarganegaraannya tidak diungkapkan oleh Post, mengatakan tanggapan Israel akan diarahkan untuk menghindari persepsi "campur tangan politik dalam pemilihan umum AS."

Surat kabar itu menulis, maksud dari pernyataan itu kemungkinan merujuk pada serangan terhadap infrastruktur minyak yang dapat mendorong harga global meroket, dan serangan terhadap situs nuklir Iran, yang dapat memicu eskalasi dramatis dari Teheran.

photo
Tentara Israel membawa peti mati Sersan. Kelas Satu Nazar Itkin, yang terbunuh dalam operasi darat Israel melawan militan Hizbullah di Lebanon, saat pemakamannya di Kiryat Ata, Israel, Minggu, 6 Oktober 2024. - ( AP Photo/Baz Ratner)

Namun, pejabat itu mengatakan Israel akan melakukan serangannya terhadap Iran sebelum pemilihan umum AS pada 5 November. Dia mengatakan, penundaan tindakan lebih lanjut akan dilihat oleh Iran sebagai kelemahan."Itu akan menjadi serangkaian balasan," katanya.

Pejabat AS itu mengatakan Netanyahu berada dalam “posisi yang lebih moderat” selama diskusinya dengan Biden pekan lalu dibandingkan sebelumnya. Terlebih, Biden memutuskan untuk mengirim sistem pertahanan udara THAAD ke Israel bersama sekitar 100 tentara AS untuk mengoperasikannya.

Pentagon mengumumkan pengerahan sistem pertahanan udara tersebut pada Ahad. Persenjataan tersebut akan memperkuat sistem pertahanan udara terpadu Israel, serta mencerminkan komitmen "kuat" Washington terhadap keamanan Israel.

"Ini adalah bagian dari penyesuaian yang lebih luas yang telah dilakukan militer AS dalam beberapa bulan terakhir, untuk mendukung pertahanan Israel dan melindungi warga Amerika dari serangan Iran dan milisi yang berpihak pada Iran," kata juru bicara Mayor Jenderal Pat Ryder.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement