Selasa 08 Oct 2024 09:02 WIB

Apa yang Didapat dari 1 Tahun Badai Al-Aqsa dan Apakah Sepadan? Ini Penjelasan Hamas

Badai Al-Aqsa memiliki dampak signifikan dalam perjuangan Palestina

Warga Palestina melihat kehancuran pasca serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal dan masjid di Rafah, Jalur Gaza, Kamis, 22 Februari 2024. Data Pusat Satelit PBB (UNOSAT), operasi militer Israel di Jalur Gaza merusak atau menghancurkan hampir 66 persen dari total bangunan di wilayah itu dalam tempo setahun.
Foto:

Pada tingkat hukum, Israel telah melakukan pembantaian selama lebih dari 75 tahun, dan sejak Nakba pertama hingga banjir Al-Aqsa, tidak ada yang meminta pertanggungjawaban, dan menikmati kekebalan hukum, tetapi hari ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sejumlah menterinya dituntut di Mahkamah Pidana Internasional sebagai penjahat perang, dan Mahkamah Internasional - platform hukum tertinggi di komunitas internasional - menegaskan bahwa apa yang dilakukan Israel sama dengan genosida.

Rakyat Palestina telah mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka dan kemampuan mereka untuk bertindak, sebuah kepercayaan diri yang telah menyebar ke seluruh wilayah, terutama generasi muda, yang hampir mencapai tingkat keputusasaan dan frustrasi terendah setelah kegagalan gelombang Musim Semi Arab.

Aljazeera: Di sisi lain, apakah keuntungan-keuntungan ini sepadan dengan kerugian yang tak terhitung jumlahnya yang harus ditanggung oleh rakyat Palestina?

Pertanyaan ini telah diulang sejak pekan-pekan pertama pertempuran yang luar biasa ini, namun:

Pertama, selama 76 tahun, tidak ada bulan atau tahun tanpa pembantaian atau kejahatan yang dilakukan oleh Israel, tidak hanya terhadap rakyat Palestina, tetapi juga di Mesir, Libya, Tunisia, Suriah, Irak, dan Yaman.

Kedua, Israel belum menunjukkan visi atau langkah praktis yang membuktikan bahwa mereka ingin hidup berdampingan atau berdamai dengan rakyat Palestina.

Pada tahun 2000 dan 2023 saja, sekitar 20 ribu warga Palestina terbunuh, ribuan rumah dihancurkan, puluhan ribu dunum dirampas, tempat-tempat suci di Masjid Al Aqsa dilanggar, dan Yahudisasi Yerusalem diberlakukan.

Di sisi lain, rakyat Palestina telah mempelajari sejarah dengan baik dan menyadari bahwa tidak ada satu pun bangsa di dunia ini yang mencapai kebebasan dan kemerdekaannya kecuali melalui jalan perlawanan bersenjata dan pengorbanan yang besar, terutama setelah melalui jalan politik yang penuh bencana.

Hari ini, kita berbicara tentang 3 juta orang yang terbunuh di Vietnam dalam perang dengan Amerika, dan 4 juta orang terluka. Kita berbicara tentang Aljazair, yang hanya mencapai minimal 1,5 juta kematian selama periode revolusi, tetapi orang Aljazair berbicara tentang 15 juta selama seluruh periode pendudukan, dan hal yang sama terulang di Afrika Selatan dan negara-negara lain.

Tidak ada negara di dunia ini yang telah dibebaskan melalui negosiasi politik, dan penjajahan ini pada dasarnya brutal dan berdarah, dan tidak akan meninggalkan tanah kami kecuali dengan kekuatan dan kebrutalan yang sama.

Sumber: Aljazerea

photo
BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement