Senin 07 Oct 2024 18:46 WIB

Seruan Bapak Suci Fransiskus terkait Setahun Kebiadaban Israel yang Kian Melebar

Bapak Suci Fransiskus menyerukan gencatan senjata Israel dan Palestina.

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Bapak Suci Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata segera di semua konflik di Timur Tengah menjelang peringatan satu tahun meletusnya perang di Jalur Gaza, Palestina.

Dalam penutup doa di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Ahad (6/10/2024), Fransiskus mendesak masyarakat internasional untuk mengakhiri balas dendam.

Baca Juga

Dia juga mendesak agar konflik bersenjata dihentikan karena dapat menjerumuskan kawasan itu ke dalam perang yang lebih besar.

"Jangan lupa, masih banyak sandera di Gaza, yang saya serukan untuk segera dibebaskan," kata Fransiskus.

Pada 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket Hamas dari Jalur Gaza. Kelompok perlawanan Palestina itu juga menerobos perbatasan dengan Israel, menyerang, dan menyandera.

Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan itu, menurut Israel.

Sebagai balasan, Israel meluncurkan operasi militer di Gaza dan memblokade penuh wilayah kantong Palestina itu.

Lebih dari 41.800 warga Palestina telah tewas akibat serangan-serangan Israel sejak 7 Oktober tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Mahathir

Kesadaran global mengenai rakyat Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu telah mengakibatkan runtuhnya narasi Israel dan kesadaran dunia akan tipu daya Zionis. Hal itu dikatakan negarawan veteran Malaysia, Mahathir Mohamad, pada Ahad (6/10/2024).

Mahathir (99 tahun) menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pidato virtual pada hari pertama konferensi "Palestina: Kunci Peradaban Renaissance", yang merupakan konferensi selama tiga hari untuk menandai satu tahun perang Israel di Gaza, yang telah membuat lebih dari 41.800 orang Palestina syahid.

Konferensi ini dimulai pada Ahad (6/10/2024) di kota metropolitan Turki, Istanbul, dan membahas Operasi Pembebasan Al-Aqsa serta menganalisis tatanan regional dan internasional, dampak, implikasi, dan arah masa depan dalam konteks perang Israel yang terus berlangsung terhadap Palestina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement