REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Militer Israel mengatakan telah mengepung Jabalya, Gaza utara dan meluncurkan operasi darat baru, setelah melihat tanda-tanda Hamas membangun kembali, meskipun hampir setahun pertempuran dan serangan di wilayah tersebut.
Saat perhatian beralih ke Lebanon setelah pasukan Israel meningkatkan serangan mereka terhadap kelompok Hizbullah. Israel terus beroperasi di seluruh Gaza dan kembali berfokus pada wilayah yang sebelumnya dikatakan telah bebas dari Hamas.
Dikutip dari laman 9 News, Senin (7/10), di tempat lain di Gaza, sedikitnya 25 orang dipastikan wafat setelah serangan udara Israel menghantam sebuah masjid dan sebuah sekolah di pusat wilayah tersebut, kata pejabat rumah sakit. Israel mengatakan dan menuduh Hamas ada di kedua bangunan tersebut.
Israel melakukan serangan udara pada Sabtu lalu hingga Ahad malam di Gaza utara termasuk terhadap apa yang dikatakan militer Israel sebagai fasilitas penyimpanan senjata, situs infrastruktur bawah tanah, dan situs infrastruktur militer tambahan.
Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan telah mendeteksi keberadaan anggota Hamas di sana, serta upaya mereka untuk membangun kembali kemampuan operasionalnya di daerah tersebut, dan terus bergerak maju dengan operasi untuk membongkar.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, mengatakan terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Israel di Gaza utara.
Jabalya adalah kamp pengungsi yang padat penduduk yang merupakan salah satu tempat pertama yang menjadi sasaran sejak awal tanggapan Israel terhadap serangan Hamas yang menuntut kemerdekaan pada 7 Oktober 2023, satu tahun lalu.
Lihat halaman berikutnya >>>