Sabtu 05 Oct 2024 16:19 WIB

Tujuh Keberadaan Roh Usai Keluar dari Jasad: Dibawa Burung Hingga Tenggelam di Tungku Api

Roh menjadi hal gaib yang keberadaannya menjadi pembicaraan ulama.

Warga Palestina membawa jenazah di pemakaman belasan yang syahid dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina membawa jenazah di pemakaman belasan yang syahid dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, Roh menjadi sesuatu hal gaib yang keberadaannya kerap menjadi pembicaraan para ulama klasik. Ibnu Qayyim Al Jauzi dalam kitabnya Roh, bahkan membedakan keberadaan roh-roh manusia -- selain para Nabi. Mereka dibagi menjadi tujuh kategori sebagai berikut.

1. Pertama, roh-roh yang berada di badan burung berwarna hijau yang berlalu lalang dan pergi di surga menurut kehendaknya. Ini adalah roh para syuhada. Tetapi, itu pun tidak berlaku bagi mereka semua.

Baca Juga

2. Roh yang tertahan di ambang pintu surga. Di antara para suhada, ada roh yang tertahan, sehingga tidak bisa masuk surga. Mereka tertahan karena mempunyai utang atau sebab lainnya.

3. Roh yang tertahan di kuburnya, seperti hadis tentang orang yang mencuri mantel, lalu dia mati syahid di peperangan. Orang-orang pada saat itu berkata, "Selamat bagi dirinya yang mendapatkan surga." Nabi SAW bersabda menimpali, "Demi yang diriku di tangan-Nya, sesungguhnya mantel yang dia ambil itu menyalakan api di dalam kubur nya."

4. Roh yang berada di pintu surga. Roh kategori ini seperti di sebutkan dalam hadis Ibnu Abbas, "Para syuhada berada di atas aliran sungai di pintu surga dalam tenda berwarna hijau. Rezeki mereka keluar dari surga setiap pagi dan petang hari." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

5. Roh yang tertahan di bumi. Roh ini tidak bisa naik ke Al-Mala'ul-A'la. Roh ini terhina dan terikat dengan bumi. Ibnu Qayyim menyebut, jiwa yang memiliki sifat bumi tidak akan bisa berkumpul dengan jiwa yang memiliki sifat langit, sebagai mana keduanya tidak bisa ber kumpul ketika berada di dunia. Jiwa yang selagi di dunia tidak mau mencari makrifat tentang Rabb-nya, tidak mencintai-Nya, tidak menyebut-Nya, tidak bersanding bersama-Nya, dan tidak taqarrub kepada-Nya, jiwa itu memiliki sifat bumi dan terhina. Dia tidak akan beralih dari bumi itu.

6. Roh yang berada di dalam tungku api, yakni rohnya para pezina lelaki dan perempuan.

7. Roh yang ada di sungai darah dan berenang di sana. Roh itu dilempari batu setiap kali ia akan keluar dari sungai darah itu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement