REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Seorang cucu almarhum pendiri Republik Islam Iran Rouhullah Khomeini, Seyyed Hassan Khomeini, menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon dalam sebuah surat tentang komitmennya untuk mendukung kelompok tersebut dalam perjuangan mereka melawan rezim Zionis Israel.
Dalam korespondensinya dengan Seyyed Hassan Nasrallah, Seyyed Hassan Khomeini memuji upaya berani rakyat Lebanon dan menyatakan kesediaannya untuk berdiri bersama mereka dalam membela tujuan Islam dan terlibat dalam jihad melawan rezim Zionis yang tidak sah.
Teks lengkap surat tersebut adalah sebagai berikut, dikutip dari laman Tehran Times Jumat (27/9/2024).
"Yang terhormat Seyyed Hassan Nasrallah...
Upaya Anda yang tak kenal lelah dan upaya rakyat Lebanon yang berani melawan rezim Zionis yang menindas terus menginspirasi kebanggaan di kalangan umat Islam dan kehormatan bagi semua yang menghargai kebebasan.
Seperti yang diutarakan Imam Khomeini, “Kesyahidan adalah seni para hamba Tuhan” dan hari ini Anda dan kawan-kawan Anda menghadapi lambang kekejaman dan ketidakadilan. Mereka yang berkomunikasi hanya melalui kekerasan dan tidak memiliki rasa kemanusiaan, dengan dukungan kekuatan Barat dan kebungkaman yang memalukan dari negara-negara Arab, melakukan tindakan kekerasan dan kejahatan.
Tekad dan ketahanan para pejuang Hizbullah di Lebanon dan para pembela Palestina di Gaza melambangkan hakikat kebenaran dan representasi kehormatan dan kebebasan yang tak tertandingi.
Tidakkah suara, tulisan, dan senjata yang tetap diam dalam memperjuangkan tujuan anda dan menentang penindasan anda akan terdiam pada Hari Pengadilan?
Saya, bersama semua pengikut Imam Khomeini, dengan bangga menegaskan kepada Anda, kesiapan saya untuk berkontribusi dalam kapasitas apa pun untuk membela Poros Perlawanan dan untuk terlibat dalam perang melawan rezim Zionis yang tidak sah, siap untuk berdiri di garis depan mana pun."
Dukungan dari rakyat Iran mengalir untuk Hizbullah atas agresi yang dilakukan Israel. Bahkan, Hassan Ameli, imam sholat Jumat di kota Ardabil, telah mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah Hasan Nasrallah, yang menawarkan dukungan jika terjadi invasi darat Israel ke Lebanon.
Dalam surat tersebut, Ameli, yang juga merupakan perwakilan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei di Provinsi Ardabil, mengklaim bahwa para pemuda Iran dari berbagai kota, termasuk Ardabil, Tabriz, Urmia, Zanjan, dan bahkan Baku, sangat ingin berperang bersama Hizbullah untuk melawan Israel.
“Kami sepenuhnya siap untuk berdiri bersama para pejuang Hizbullah jika tentara teroris yang menguasai wilayah-wilayah yang diduduki memasuki Lebanon,” tulis Ameli, menurut kantor berita pemerintah Iran, IRNA, dikutip Republika.co.id, Kamis (26/9/2024)
Dia menambahkan bahwa untuk setiap anggota Hizbullah yang terbunuh, “10 orang dari kami harus membawa bendera para jenderal hebat itu.”
“Saya tidak menganggap ada kebahagiaan yang lebih tinggi daripada menjadi martir dalam perjuangan melawan Israel,” tambahnya.
Sebelumnya, kelompok Hizbullah di Lebanon pada Rabu (25/9/2024) mengumumkan telah menembakkan rudal ke Tel Aviv untuk pertama kalinya dan menyasar markas badan intelijen Israel, Mossad, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua pihak.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan mereka menembakkan rudal balistik "Qader-1" ke fasilitas Mossad, yang mereka tuduh bertanggung jawab atas gelombang pembunuhan komandan Hizbullah baru-baru ini dan ribuan ledakan perangkat komunikasi yang digunakan anggotanya, yang menewaskan puluhan orang.
Media Israel, termasuk situs berita Times of Israel, mengutip pernyataan militer yang mengeklaim bahwa rudal Hizbullah berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, David's Sling, sebuah sistem pencegat rudal jarak menengah hingga jauh, saat rudal itu mendekati sasaran di pinggiran Tel Aviv.
Sirine berbunyi di Tel Aviv dan kota-kota lain di Israel tengah setelah penembakan tersebut.
BACA JUGA: Berdoa Agar Allah SWT Membalas Orang yang Menzalimi Kita Boleh, Asalkan…
Sementara itu, militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah menyerang lokasi peluncur rudal Hizbullah di Lebanon selatan, dengan klaim bahwa lokasi tersebut digunakan untuk menembakkan rudal ke Tel Aviv.
Militer Israel telah melakukan gelombang serangan udara di Lebanon sejak Senin (23/9) dini hari dengan menyasar lokasi-lokasi Hizbullah di tengah meningkatnya pertempuran antara kedua belah pihak.
Serangan udara itu telah menewaskan hampir 560 orang, termasuk 95 wanita dan 50 anak-anak, serta melukai 1.835 lainnya, menurut Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad.
Asap serangan udara...