Kamis 26 Sep 2024 10:38 WIB

Bolehkah Membaca Alquran Sambil Berdiri, Tiduran, atau Berkendara?

Bolehkah membaca Alquran dengan posisi selain duduk dengan tenang?

ILUSTRASI Alquran.
Foto: Republika.co.id
ILUSTRASI Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zaman yang semakin menuntut mobilitas tinggi, kebutuhan hati terhadap Alquran pun tidak bisa dibendung. Ketika hendak membaca Alquran sambil berdiri, tiduran, ataupun berkendara, apakah hal demikian diperbolehkan dalam syariat?

Syekh Fuad bin Abdul Aziz As Syalhub dalam kitab Adab Terhadap Alquran menjelaskan, boleh hukumnya membaca Alquran sambil berdiri, berjalan, tiduran, bahkan berkendara. Dasar hukum dari semua itu adalah firman Allah SWT dalam surah az-Zukhruf ayat ke-13.

Baca Juga

لِتَسۡتَوٗا عَلٰى ظُهُوۡرِهٖ ثُمَّ تَذۡكُرُوۡا نِعۡمَةَ رَبِّكُمۡ اِذَا اسۡتَوَيۡتُمۡ عَلَيۡهِ وَتَقُوۡلُوۡا سُبۡحٰنَ الَّذِىۡ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقۡرِنِيۡنَۙ‏

"Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, 'Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya."

Sebuah hadis juga menjadi dalil terkait ini. Dari Abdullah bin Mughafal, dia berkata, “Aku melihat Rasulullah SAW pada hari Penaklukkan Makkah, beliau membaca surah al-Fath di atas kendaraannya (unta).”

Ada pula hadis lain yang diriwayatkan oleh Sayyidah 'Aisyah. Ia berkata, “Nabi Muhammad SAW pernah tiduran di pangkuanku dan aku sedang haid. Beliau membaca Alquran.”

Adapun membaca Alquran sambil berjalan ini dianalogikan dengan berkendaraan. Tidak ada perbedaan antara keduanya.

Dijelaskan juga bahwa pada hadis ummul mukminin 'Aisyah tentang ada petunjuk bolehnya membaca Alquran di pangkuan seorang istri yang sedang haid atau nifas. Yang dimaksud dengan kata bersandar dalam redaksi hadis itu adalah meletakkan kepala di atas pangkuan.

Tanpa membebani

Membaca Alquran seyogianya sesuai dengan kemampuan diri. Hal itu penting agar tadarus tidak dimaknai sebagai beban.

Terkait ini, ada kisah dari Abdullah bin Amru bin Ash. Suatu hari, dia bertanya kepada Rasulullah SAW. "Wahai Rasulullah, berapa lama aku sebaiknya membaca Alquran?''

Beliau menjawab, "Khatamkanlah dalam satu bulan."

Abdullah berkata lagi, "Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?"

Beliau menjawab, "Khatamkanlah dalam 20 hari."

Abdullah berkata lagi, "Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah."

Beliau menjawab, "Khatamkanlah dalam 15 hari."

Abdullah berkata lagi, "Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah."

Beliau menjawab, "Khatamkanlah dalam 10 hari."

Abdullah menjawab, "Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah."

Beliau menjawab, "Khatamkanlah dalam lima hari."

Abdullah menjawab, "Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah." Namun, beliau tidak memberikan izin (HR Tirmidzi).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement