Jumat 20 Sep 2024 10:48 WIB

Penjual Gorengan Diperkosa dan Dibunuh, Ingat Islam Ajarkan Cara Kendalikan Nafsu Syahwat

Ajaran Islam tegas melarang pemerkosaan dan pembunuhan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Pemerkosaan
Foto:

Di antara banyak manfaat puasa, satu di antaranya adalah dengan puasa bisa mengendalikan nafsu syahwat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. 

Nabi Muhammad SAW bersabda

 عَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ لَنَا رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم: يَا مَعْشَرَ اَلشَّبَابِ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اَلْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ 

Abdullah bin Mas'ud Radhyalahu anhu berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Wahai generasi muda, siapapun di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia kawin, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Siapapun yang belum mampu (menikah) hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Dalam sabdanya, Rasulullah SAW berpesan agar para pemuda yang telah mampu segera menikah agar syahwatnya disalurkan kepada yang hak. Jika belum mampu menikah maka berpuasalah karena dengan puasa diharapkan seseorang lebih bisa mengendalikan nafsu syahwatnya.

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad dengan mengutip pernyataan Yahya bin Mu’adz ar-Razi mengungkapkan dampak buruk akibat perut terlalu kenyang. Dampak buruk jika tidak suka puasa.

مَنْ كَثُر شَبَعُهُ كَثرُ الحَمُهُ وَمَنْ كَثرُ لَحَمُهُ كَثْرَ شَهْوَتُهُ وَمَنْ كَثَرُتْ شَهْوَتُهُ كَثُرَتْ ذُنُوبُهُ وَمَنْ كَثُرَتْ ذُنُوبُهُ قَسَى قَلْبُهُ وَمَنْ قَسَى قَلْبُهُ عَرِقَ فِي آفَاتِ الدُّنْيَا وَزِينَتِهَا.

Diriwayatkan dari Yahya bin Mu’adz ar-Razi, "Siapapun yang banyak kenyangnya, maka akan banyak dagingnya. Siapapun yang banyak dagingnya, maka akan besar syahwatnya. Siapapun yang besar syahwatnya, maka banyak dosanya. Siapapun yang banyak dosanya, maka akan keras hatinya. Siapapun yang keras hatinya, maka ia akan tenggelam dalam bahaya-bahaya dunia dan hiasannya."

Menurut  Yahya bin Mu’adz ar-Razi, ulama yang mendapat julukan sebagai lautan kebenaran, pembimbing ulama, dan penjelajah jalan menuju Tuhan. Perut yang terlalu sering kenyang (perut yang tidak suka puasa) akan besar syahwatnya.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa sumber utama perbuatan maksiat adalah hawa nafsu dalam diri manusia. Bahan bakar dari hawa nafsu adalah makanan yang masuk ke dalam perut. 

Maka dengan puasa atau mengurangi makanan yang masuk ke dalam perut, hawa nafsu akan melemah sehingga seseorang mampu mengendalikan dirinya. Jika seseorang mampu mengendalikan diri, maka mampu mengarahkan tubuhnya untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan maksiat dan dosa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement