Jumat 20 Sep 2024 12:48 WIB

Lebanon dan Israel Saling Gempur, Terjadi Puluhan Serangan Rudal dan Roket

Hizbullah menargetkan situs militer Israel di Metula dengan serangan roket Falaq.

Petugas memeriksa sisa-sisa mobil yang terbakar akibat serangan Israel di kota pelabuhan selatan Sidon, Senin (26/8/2024). Israel dan Hizbullah kembali saling melancarkan serangan,Kali ini, Israel menyerang desa Tair Harfa di perbatasan Lebanon dan wilayah kota pesisir Sidon. Serangan Israel itu mengenai sebuah mobil. Namun, belum jelas tentang adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Petugas memeriksa sisa-sisa mobil yang terbakar akibat serangan Israel di kota pelabuhan selatan Sidon, Senin (26/8/2024). Israel dan Hizbullah kembali saling melancarkan serangan,Kali ini, Israel menyerang desa Tair Harfa di perbatasan Lebanon dan wilayah kota pesisir Sidon. Serangan Israel itu mengenai sebuah mobil. Namun, belum jelas tentang adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Israel kembali melancarkan serangan udara intensif pada Kamis (19/9/2024) terhadap beberapa kota di Lebanon selatan di tengah kekhawatiran meningkatnya konflik antara Hizbullah dan Tel Aviv.

Ketegangan tersebut terjadi setelah dua gelombang ledakan yang menargetkan perangkat nirkabel di Lebanon. Ledakan mengakibatkan 37 kematian dan ribuan lainnya cedera. Seorang reporter Anadolu mengonfirmasi lebih dari 50 serangan udara terjadi di kota-kota di Lebanon selatan.

Baca Juga

Sedangkan Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa pesawat tempur melakukan serangkaian serangan di daerah Mahmoudiyeh dekat desa Aaichiyeh dan Kasarat al-Aroosh di daerah Jezzine.

“Pesawat musuh Israel meluncurkan 10 rudal ke arah daerah Birket Jabbour,” kata kantor berita tersebut.

Dalam insiden terpisah, empat orang terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan Kota Hanniyeh di distrik Tyre, Lebanon selatan, menurut kementerian kesehatan setempat. Pihak kementerian tersebut mencatat bahwa yang terluka termasuk sebanyak tiga warga Palestina dan seorang warga Lebanon.

Sementara itu, Hizbullah mengatakan dalam pernyataan pada Kamis malam bahwa mereka menargetkan situs militer Israel di Metula di bagian utara Israel dengan serangan roket Falaq.

Setelah serangan tersebut, Wali Kota Metula mengatakan roket yang diluncurkan dari Lebanon selatan mengakibatkan beberapa kebakaran dan menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah-rumah.

Dalam pernyataan lain, kelompok Lebanon itu mengatakan mereka juga menyerang markas komando Batalyon Shomera di bagian utara Israel dengan salvo roket Katyusha. Sedangkan tentara Israel mengatakan menyerang 30 peluncur Hezbollah yang siap meluncurkan 150 roket ke arah Israel.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah telah meningkat dalam beberapa hari terakhir mengikuti gelombang ledakan pada Rabu (18/9/2024). Ledakan menyasar perangkat wireless “ICOM” di seluruh Lebanon yang mengakibatkan 25 kematian dan 450 luka-luka.

Ledakan tersebut terjadi setelah ledakan serupa pada Selasa (17/9/2024) yang mengenai perangkat penyeranta yang mengakibatkan 12 kematian, termasuk dua anak, serta melukai 2.800 orang lainnya dan 300 dalam kondisi kritis.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan penyeranta dan mengancam dengan konsekuensi berat.

Belum ada komentar dari Israel tentang ledakan yang terjadi di tengah eskalasi perang lintas batas antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya genosida mematikan Israel di Jalur Gaza.  Genosida Israel telah menyebabkan hampir 41.300 korban gugur dengan sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement