Selasa 17 Sep 2024 17:25 WIB

Tulis Syair Maulid Burdah, Imam Al-Bushiri Sembuh dari Penyakit Lumpuh

Ketika terbangun dari mimpi, Imam al-Bushiri sembuh dari penyakit lumpuh.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Qasidah (ilustrasi)
Foto:

Menurut kisahnya, setelah menulis Qasidah tersebut, Imam al-Bushiri bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad. Dalam mimpinya, Nabi Muhammad mendengarkan syair yang ia tulis, sangat berkenan, dan dengan kasih sayang, Nabi Muhammad menyelimuti Imam al-Bushiri dengan jubah burdah-nya. 

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan, Imam al-Budhairi juga sempat berbincang-bincang dengan Rasulullah SAW dan membacakan syair Burdah hingga bait ke-51, wama balaghu al-ilmi annahu masyarun. 

Rasulullah kemudian memintanya untuk meneruskan, akan tetapi al-Bushiri menyatakan bahwa dirinya sudah tak sanggup lagi. Kemudian, Rasulullah menyempurnakan bait itu hingga kalimat, wa annahu khayri khalqillahi kulllihimi.

Ketika terbangun dari mimpi tersebut, Imam al-Bushiri merasakan kesembuhan yang luar biasa dari penyakit lumpuh yang sebelumnya ia derita. Karena itulah, kasidah ini kemudian disebut Burdah, yang berarti selimut, sebagai simbol keberkahan yang ia terima dari Nabi Muhammad.

Kabar Imam Bushiri yang sembuh dari stroke usai menyusun Burdah pun menyebar luas ke berbagai penjuru. Tak terkecuali para penguasa di Mesir pada saat itu. Mereka berharap, dengan membaca Burdah yang berisi pujian-pujian kepada Rasulullah SAW, maka Allah menurunkan rahmat-Nya. Dengan begitu, orang-orang yang membaca sembuh dari penyakit yang dideritanya. 

Sejak saat itu, Qasidah Burdah menjadi sangat terkenal dan sering dilantunkan dalam berbagai kesempatan, termasuk pada peringatan Maulid Nabi Muhammad. Kasidah ini dianggap memiliki banyak keutamaan dan keberkahan bagi mereka yang membacanya dengan niat yang tulus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement