REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian luar negeri (Kemenlu) Arab Saudi mengutuk penargetan zona aman di Gaza dalam sebuah pernyataannya di X pada Selasa (10/9/2024). Pasukan Israel menargetkan warga sipil tak bersenjata dalam serangkaian serangan dini hari itu, yang menewaskan 40 orang.
Serangan itu menghantam Al-Mawasi — di kota utama selatan Gaza, Khan Yunis — yang ditetapkan sebagai zona aman oleh militer Israel pada awal perang, dengan puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi mencari perlindungan di sana.
“Masyarakat internasional harus mengaktifkan mekanisme akuntabilitas dan mengakhiri pelanggaran Israel," kata Kemenlu Saudi dilansir dari Arabnews, Rabu (11/9/2024).
Kemenlu Saudi mengatakan, Kerajaan Saudi memperbarui penolakannya terhadap kelanjutan kejahatan genosida Israel di wilayah Palestina dan Gaza.
Utusan utama PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland juga mengutuk keras serangan mematikan terhadap zona kemanusiaan yang ditetapkan Israel di Khan Yunis tersebut.
“Saya menggarisbawahi bahwa hukum humaniter internasional, termasuk prinsip-prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan tindakan pencegahan dalam serangan, harus ditegakkan setiap saat,” kata Wennesland dalam pernyataannya.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Perang yang mengerikan ini harus diakhiri," tulisnya di akun X miliknya.