Rabu 11 Sep 2024 22:30 WIB

Kemenlu Saudi Kutuk Serangan Israel ke Zona Aman di Palestina

Kemenlu Saudi dukung perdamaian di Palestina

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Warga Israel memprotes pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 7 September 2024.
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Warga Israel memprotes pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 7 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian luar negeri (Kemenlu) Arab Saudi mengutuk penargetan zona aman di Gaza dalam sebuah pernyataannya di X pada Selasa (10/9/2024). Pasukan Israel menargetkan warga sipil tak bersenjata dalam serangkaian serangan dini hari itu, yang menewaskan 40 orang.

Serangan itu menghantam Al-Mawasi — di kota utama selatan Gaza, Khan Yunis — yang ditetapkan sebagai zona aman oleh militer Israel pada awal perang, dengan puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi mencari perlindungan di sana.

Baca Juga

“Masyarakat internasional harus mengaktifkan mekanisme akuntabilitas dan mengakhiri pelanggaran Israel," kata Kemenlu Saudi dilansir dari Arabnews, Rabu (11/9/2024).

Kemenlu Saudi mengatakan, Kerajaan Saudi memperbarui penolakannya terhadap kelanjutan kejahatan genosida Israel di wilayah Palestina dan Gaza.

Utusan utama PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland juga mengutuk keras serangan mematikan terhadap zona kemanusiaan yang ditetapkan Israel di Khan Yunis tersebut.

“Saya menggarisbawahi bahwa hukum humaniter internasional, termasuk prinsip-prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan tindakan pencegahan dalam serangan, harus ditegakkan setiap saat,” kata Wennesland dalam pernyataannya.

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Perang yang mengerikan ini harus diakhiri," tulisnya di akun X miliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement