Senin 09 Sep 2024 16:03 WIB

Guru Gembul Persoalkan Sikap Habib Bahar yang Ngaku Cucu Nabi di Pengadilan

Rabithah Alawiyah kerap mengoreksi kalangan habib, meluruskan, memberikan nasihat.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Guru Gembul (kiri) menghadiri diskusi yang diadakan Rabithah Alawiyah.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Guru Gembul menjadi satu-satunya narasumber dari pihak penantang nasab Ba'alawi yang menghadiri diskusi dan seminar seputar Keabsahan Nasab Ba'alawi yang diselenggarakan Rabithah Alawiyah di gedung Rabithah Alawiyah di Jakarta, Ahad (8/9/2024). Dalam debat yang ditayangkan di Youtube channel Nabawi TV tersebut, Guru Gembul mengomentari Habib Bahar bin Smith di pengadilan, ketika sedang diadili melakukan intervensi kepada saksi.

"Habib Bahar mengatakan, kamu tahu tidak siapa saya? Saya adalah keturunan Nabi, kalau kakek saya begini, kamu tahu kakek saya seperti ini, kenapa kamu memberatkan? Kamu membuat kesaksian yang memberatkan pada saya," ujar Guru Gembul yang disebut-sebut memiliki nama asli Ja'far Rohadi menirukan perkataan Habib Bahar di pengadilan, dikutip dari tayangan di channel Nabawi TV, Ahad (8/9/2024). 

Baca Juga

BACA JUGA: Long Weekend Pekan Ini, Maulid Nabi Muhammad 2024 Jatuh Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya

 

Menurut Guru Gembul, sikap Habib Bahar itu sebenarnya menyakiti kaum Muslimin mengingat ada orang yang melakukan kekerasan atas nama Nabi yaitu Habib Bahar, kemudian diadili tapi minta priviledge atau keistimewaan.

Guru Gembul mengungkapkan,  adanya rasa takut, resah dan terintimidasi dari kaum Muslimin. Di satu sisi, ujar dia, kaum Muslimin sangat mencintai Nabi, tetapi di sisi lain ada keresahan bahwa Nabi dikaitkan dengan tindakan-tindakan atau simbol-simbol dari kekerasan.  

Menanggapi kritik dari Guru Gembul, Fikri Shahab mengatakan, Rabithah Alawiyah menganggap pernyataan Guru Gembul tidak salah. Dia mengatakan, sebelum ada isu nasab Ba'alawi, Rabithah Alawiyah kerap mengoreksi kalangan habib, meluruskan, memberikan nasihat."Ada (habib) yang mengindahkan (nasihat dari Rabithah Alawiyah), ada yang tidak, ada yang menerima, memperbaiki diri, ada yang tidak," ujar Fikri Shahab.

Jumlah alawiyyin sekarang berbeda.. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement