Senin 09 Sep 2024 08:10 WIB

Kisah Pemuda Batal Mencuri, Jadi Suami Janda Kaya

Dalam keadaan lapar, pemuda ini menikah dengan janda yang telah mendatangi gurunya.

ILUSTRASI Menikah.

"Wahai, syekh," kata pemuda ini, "saya datang kepadamu sebagai orang yang tidak punya apa-apa. Saya hidup bersama keluargamu. Apa yang engkau makan, itulah yang kumakan. Jika engkau berpuasa, saya pun puasa. Tapi akhir-akhir ini saya benar-benar tak berdaya. Perut saya saja merintih karena menahan lapar. Lantas, bagaimana mungkin saya menikah? Dengan apa saya nafkahi keluarga saya nanti?"

"Wahai pemuda. Perempuan yang datang kepada saya ini adalah janda. Dia baru saja menyelesaikan masa iddah. Dia takut akan fitnah, sehingga meminta saya untuk menikahkannya dengan seorang pria," kata sang syekh.

"Kamu tidak perlu khawatir. Perempuan ini memiliki rumah dan hidup berkecukupan," sambung ulama tersebut.

Syekh kemudian meminta persetujuan dari perempuan tadi, yang lantas menyanggupi tawarannya. Pemuda itu menuruti saja.

Maka sang syekh memanggil beberapa orang warga sekitar masjid untuk menjadi saksi. Dia juga mengambil satu buah kendi sebagai mas kawin pemuda tadi untuk sang janda.

Akhirnya, menikahlah mereka. Setelah selesai ijab kabul, syekh pun menyuruh pemuda tadi pergi.

"Pergilah ke rumah istrimu," ucap syekh sembari memberi selamat dan mendoakan kebaikan.

Pasangan itu pun berjalan keluar masjid. Di jalan, si pemuda melewati rumah yang tadinya hampir disatroni, tetapi batal karena berisi gadis-gadis muda. Kini, ia mendekat ke rumah yang tadi dimasukinya karena tergoda aroma sop terung.

"Silakan masuk," kata wanita yang baru saja dinikahinya itu dengan lembut.

Pemuda itu terkejut. Inilah rumah yang tadi dimasukinya tanpa izin.

"Suamiku, tadi kudengar engkau belum makan. Duduklah di sini. Aku sudah memasak sup terung di dapur," kata sang istri.

Si pemuda diam saja.

Tak lama, terdengar suara istrinya berteriak. Wanita ini terkejut karena mendapati betapa berantakan keadaan dapurnya kini.

Dengan tenang, pemuda ini memanggilnya itu, "Kemarilah, wahai istriku."

Ia pun menceritakan kronologi sesungguhnya.

"Wahai suamiku. Engkau telah meninggalkan perbuatan buruk karena sup ini bukan milikmu. Tapi kini Allah telah menggantinya dengan yang lebih baik. Bukan hanya sup ini, tetapi juga seluruh rumah ini, dan aku sendiri--sekarang menjadi milikmu," kata perempuan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement