Baginda Rasulullah SAW telah memberitahukan nama orang-orang munafik kepada Hudzaifah. Karena itu, Sayyidina Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu selalu bertanya kepadanya, "Adakah orang munafik di antara pejabat yang aku angkat?" Hudzaifah tidak pernah menjawabnya.
Hanya sekali saja Hudzaifah menjawab pertanyaan Umar bin Khattab, "Ya, ada, satu orang. Namun, aku tidak akan menyebutkan namanya." Umar bin Khattab lantas memecat pejabat tersebut.
Kemungkinan besar Umar bin Khattab mengenalinya dari firasatnya sendiri. Jika ada orang yang meninggal dunia, Umar bin Khattab akan bertanya, "Apakah Hudzaifah ikut mensholatkan jenazahnya?" Jika Hudzaifah ikut, maka Umar bin Khattab ikut mensholatkannya. Jika tidak ikut, Umar bin Khattab tidak mensholatkannya.
Ketika Hudzaifah hampir wafat, Hudzaifah menangis dengan penuh kecemasan dan ketakutan. Orang-orang di sekitarnya bertanya, "Mengapa kamu menangis?"
Hudzaifah menjawab, "Aku menangis bukan karena takut meninggalkan dunia ini, bahkan aku mencintai kematian, yang aku tangisi adalah aku tidak mengetahui apakah aku pergi dengan murka Allah SWT atau dengan ridho-Nya?"
Kemudian Hudzaifah berkata, "lnilah detik-detik terakhir kehidupanku. Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku mencintai-Mu. Untuk itu, berilah keberkahan dalam pertemuan dengan-Mu ini." (HR Abu Dawud, dari Kitab Usudul Ghabah).