Kamis 05 Sep 2024 20:51 WIB

Kematian Mendadak, Mengapa Tidak Disukai Satu Sisi dan Nikmat di Sisi Lain?

Kematian mendadak nikmat bagi mukmin dan kepedihan bagi kafir

Ilustrasi. Kematian mendadak nikmat bagi mukmin dan kepedihan bagi kafir
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Ilustrasi. Kematian mendadak nikmat bagi mukmin dan kepedihan bagi kafir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kematian bagi orang yang kafir dan lalai tidak akan memberikan isyarat kepada orang-orang yang ditinggalkan menjelang kematian mereka seperti isyarat yang diberikan oleh para nabi, rasul, dan orang-orang yang beriman.

Dan, sebelum kematian datang, sebagian orang-orang kafir yang melupakan peringatan Allah SWT dan lalai ini akan disiksa dengan siksaan dunia yang datang secara tiba-tiba (baghtatan). Allah SWT berfirman di dalam Surat al-Anam ayat 44.

Baca Juga

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

Karena itulah, sebagian ulama salaf tidak menyukai kematian yang datang secara mendadak tanpa adanya isyarat-isyarat untuk mereka yang masih hidup dan juga dikhawatirkan tidak memberi kesempatan seseorang untuk meninggalkan wasiat dan mempersiapkan diri untuk bertobat dan melakukan amal-amal saleh lainnya.

Ulama yang tidak menyukai kematian mendadak ini di antaranya Imam Ahmad dan sebagian ulama Mazhab Syafi'i.

Namun demikian, Imam an-Nawawi di dalam kitab Fathul Baari menyatakan bahwa sejumlah sahabat Nabi SAW dan orang-orang soleh meninggal secara mendadak. Ia berkata, "Kematian mendadak itu disukai oleh para muqarrabin (orang yang senantiasa menjaga amal kebaikan karena merasa diawasi oleh Allah)."

BACA JUGA: 4 Kondisi Kritis yang Paling Menentukan Saat Manusia Hadapi Sakaratul Maut

Hal ini juga dikuatkan oleh Abdullah bin Mas'ud RA, dia berkata, "Kematian mendadak merupakan keringanan bagi seorang mukmin dan kemurkaan atas orang-orang kafir.”

Perkataan Abdullah bin Masud RA ini berdasarkan hadis dari Aisyah RA. Mati mendadak bagi orang yang beriman bisa jadi itu merupakan bentuk kasih sayang dari Allah SWT dan sebaliknya bisa disebut siksaan bagi orang yang tidak beriman. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : مَوْتُ الْفُجَاءَةِ تَخْفِيفٌ عَلَى الْمُؤْمِنِ ، وَأَخْذَةُ أَسَفٍ عَلَى الْكَافِرِ

Dari ‘Aisyah, dia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh SAW bersabda, “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.” (HR Abdurrazzaq).

Diriwayatkan pula dari Abdullah bin Mas'ud RA dan Aisyah, keduanya berkata, "Kematian yang datang mendadak merupakan bentuk kasih sayang bagi orang mukmin dan kemurkaan bagi orang zalim." (HR Ibnu Abi Syaibah).

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement