Jumat 22 Aug 2025 18:12 WIB

Apa yang Terjadi Setelah Kematian? Ini Proses yang akan Dialami Muslim Saleh

Hadis ini menuturkan, apa-apa yang akan dialami hamba Allah yang saleh.

Ilustrasi kematian. Ini yang akan dialami Muslim saleh usai nyawa terpisah dari badannya.
Foto: Wikipedia
Ilustrasi kematian. Ini yang akan dialami Muslim saleh usai nyawa terpisah dari badannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua yang berjiwa pasti akan merasakan kematian. Namun, ajal seperti apa yang akan dirasakan setiap Muslim itu tergantung pada apa-apa yang dilakukan semasa hidupnya. Bahkan, apa-apa yang diucapkannya di ujung tarikan napasnya ketika ruhnya dicabut malaikat pencabut nyawa, itu pun amat krusial.

Usai melewati proses dicabutnya nyawa, setiap insan akan mendiami alam kubur. Namun, ini tak selamanya menyeramkan.

Baca Juga

Seorang hamba Allah bahkan bisa merasakan bahwa keadaannya di alam kubur bak seorang pengantin baru. Sebab, inilah momen ketika ia menyaksikan balasan atas segala amal kebajikannya selama dahulu di dunia. Tentunya, kaum Mukmin akan mendapat perlakuan yang berbeda dengan orang-orang kafir dan munafik. Ini berlaku sejak malaikat maut datang menjemput.

Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan perihal sebuah hadis yang cukup panjang. Ini mengisahkan tentang peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW mengurus jenazah di area permakaman Baqi. Beliau lalu mendatangi Bara' dan kawan-kawan.

Rasulullah SAW duduk. Mereka juga ikut duduk mengelilingi sang nabi.

Al-Musthafa lalu menghadap ke arah mayat yang baru dikuburkan. Beliau bersabda sebanyak tiga kali: "Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur."

Para sahabat terdiam. Nabi SAW kemudian bersabda, "Sesungguhnya, jika hamba (Allah) itu menuju ke akhirat dan terputus dari dunia, maka para malaikat turun kepadanya. Seakan-akan wajah mereka matahari.

Mereka duduk di hadapannya sepanjang mata memandang. Kemudian, malaikat pencabut nyawa datang hingga duduk di dekat kepalanya. Malaikat itu berkata (kepada si hamba Allah), 'Hai jiwa yang tenang, keluarlah kepada ampunan Allah dan keridhaan-Nya.'

Maka, jiwa itu keluar seperti air yang mengalir. Malaikat itu pun mengambilnya.

Para malaikat lain tidak membiarkannya ada di tangannya sekejap mata pun hingga mereka mengambilnya lalu meletakkannya di kafan. Jiwa itu keluar dengan bau yang harum, seharum embusan minyak kesturi di bumi."

Nabi SAW melanjutkan ceritanya: "Kemudian, para malaikat membawa jiwa itu naik. Mereka tidak melewati sekumpulan malaikat, kecuali sekumpulan malaikat ini akan berkata, 'Betapa harumnya roh ini!' Para malaikat yang membawanya berkata (memperkenalkan), 'Ini adalah fulan bin fulan.'

Mereka menyebutkannya dengan nama yang paling baik, sebagaimana manusia menyebut namanya di dunia. (Itu berlangsung) hingga mereka tiba di langit dunia.

Mereka meminta agar langit itu dibuka. Langit itu pun dibukakan baginya.

Dia (si mayit) diantarkan dari satu langit ke langit berikutnya, hingga tiba di langit tempat bersemayam Allah.

Allah berfirman, 'Tulislah kitab hamba-Ku di Illiyin dan kembalikan ia ke bumi. Sesungguhnya, Aku menciptakan mereka (manusia) dari tanah dan di dalam tanah pula Aku mengembalikan mereka, dan dari tanah pada kali yang lain Aku mengeluarkan mereka.'

Rohnya pun dikembalikan kepada jasadnya. Kemudian, ada dua malaikat yang mendatanginya dan mendudukkan si mayit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement