Kamis 05 Sep 2024 06:03 WIB

Fitnah Mesir, Netanyahu Dikutuk Negara-Negara Arab

Netanyahu menuding Hamas menerima senjata dari Mesir.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Benjamin Netanyahu
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Beberapa negara Arab mengecam keras pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini yang menuduh Hamas menerima senjata melalui Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan yang memisahkan Gaza dari Mesir.

Perdana menteri Israel juga mengkritik Mesir karena gagal mengamankan perbatasan, dengan menyatakan bahwa penyelundupan senjata, bahan untuk produksi senjata, dan peralatan untuk pembangunan terowongan terjadi tidak hanya selama masa kepresidenan pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohammad Morsi tetapi juga di bawah Hosni Mubarak dan yang lain (merujuk pada Presiden saat ini Abdel Fattah el-Sissi).

Baca Juga

"Poros kejahatan (poros perlawanan) bergantung pada koridor Philadelphia," kata Netanyahu menekankan bahwa inilah tepatnya mengapa Israel harus mempertahankan kendali atasnya, dikutip dari laman Shafaq, Rabu (4/9/2024).

Mesir

Mesir adalah yang pertama menolak tuduhan Netanyahu, menekankan implikasi berbahaya dari pernyataan tersebut. Pemerintah Mesir menyatakan bahwa pernyataan tersebut hanya memperburuk ketegangan dan membenarkan kebijakan agresif (Israel) yang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut. Kairo menekankan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan memperingatkan tentang konsekuensi dari retorika yang menghasut tersebut.

Irak

Kementerian Luar Negeri Irak mengecam keras pernyataan Netanyahu, dengan menyatakan ketidaksetujuan keras terhadap klaim pemerintah Israel. Kementerian tersebut menuduh Israel berusaha menggagalkan upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza dan mengabadikan pelanggaran yang sedang berlangsung oleh pasukan Israel.

Irak menyuarakan solidaritas penuh dengan Mesir dalam menghadapi tuduhan palsu ini. Irak menolak upaya Israel untuk mendistorsi kebenaran dan menyesatkan masyarakat internasional tentang wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir. Pernyataan tersebut juga menyoroti risiko meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut karena tuduhan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Irak menyerukan upaya regional dan internasional yang lebih intensif untuk menekan Israel agar segera mengakhiri agresinya di Gaza, untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang mengerikan di wilayah tersebut.

Arab Saudi

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengecam pernyataan Netanyahu, menggambarkannya sebagai tidak berdasar dan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membenarkan pelanggaran Israel yang terus-menerus terhadap hukum dan norma internasional. Kantor Berita Resmi Saudi (SPA) melaporkan bahwa Riyadh menegaskan solidaritasnya dengan Mesir dalam menghadapi tuduhan Israel ini.

Arab Saudi memperingatkan tentang potensi konsekuensi dari pernyataan provokatif Netanyahu, yang dapat merusak upaya mediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat untuk menetapkan gencatan senjata di Gaza.

Halaman selanjutnya ➡️

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement