Rabu 04 Sep 2024 07:36 WIB

Kemenag Minta Semua Stasiun TV Ganti Adzan Via Running Text Selama Misa Akbar Paus

Kemenag minta siaran misa Paus di seluruh televisi tak terputus azan.

 Kemenag minta siaran misa Paus di seluruh televisi tak terputus azan. Foto:  Televisi analog (ilustrasi).
Foto: Istimewa
Kemenag minta siaran misa Paus di seluruh televisi tak terputus azan. Foto: Televisi analog (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2024) esok.

Hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September 2024, yang salinannya diperoleh Antara pada Selasa (3/9/2024) malam tadi.

Baca Juga

Surat itu juga mengimbau agar seluruh televisi nasional menyiarkan secara langsung dan tidak terputus ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus besok.

"Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional," demikian bunyi surat yang ditandangani Dirjen Bimas Katolik Suparman dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin tersebut.

Kemenag juga mengingatkan bahwa azan Maghrib yang kemungkinan berlangsung di sela-sela ibadah misa akbar tersebut tetap disiarkan.

Hanya saja, Kemenag mengimbau agar penyiaran azan Maghrib dilakukan dengan cara running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi.

"Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran azan Maghrib dapat dilakukan dengan running text," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Imbauan itu keluar setelah Panitia Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus meminta agar Kemenag berkenan menjembatani komunikasi dengan organisasi keagamaan terkait penyiaran azan Maghrib di pada saat ibadah misa akbar di GBK.

Menteri Agama RI Yaqut Choil Qoumas yang turut menyambut langsung kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (3/9/2024) siang, menyebut kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik itu harus dimaknai dengan keinginan untuk membangun perdamaian antarumat beragama.

Halaman selanjutnya ➡️

 

sumber : Antara
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
  • MasyaAllah, di negeri mayoritas muslim terbesar Dunia datang 1 orang Katholik bisa ada instruksi adzan di TV, bagaimana jika ada pasukan Dajjal apakah Ada Instruksi berhenti Adzan..? Semoga Indonesia di pimpinan oleh Manusia2 yang Sholeh Aamiin
    4 Bulan lalu
  • masya allah. apakah suara azan sudah tidak perlu didengar hanya karena paus??? lalu ketika pimpinan muslim datang ke vatikan mereka akan meniadakan misa di gereja. semenjak menag yakut pe a begitu juga Nu di pimpin kakaknya makin hancur.
    4 Bulan lalu
  • Sejak Yakut ni jadi menag, knp semua yg sdh rukun, guyub direcoki lagi? Setiap ajaran tu kan untuk agama masing-masing, knp harus saling dipertentangkan? Memahami Pancasila gak gtu lah...Hadeuhhhh
    4 Bulan lalu
  • rasa rasa kok ga perlunya biarkan saja azan seperti biasa... toh mereka tidak paham, dengan suara azan. apakah suara azan dapat merusak telinga mereka saya tidak juga.
    4 Bulan lalu
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement