REPUBLIKA.CO.ID,TEHRAN -- Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi telah memperingatkan rencana Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk memecah belah negara-negara Muslim di kawasan Timur Tengah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Abbas Araghchi menyampaikan komentar tersebut dalam pertemuan dengan mitranya dari Pakistan, Senator Mohammad Ishaq Dar, di sela-sela pertemuan negara-negara D-8 di Kairo, Mesir.
Dalam pertemuan tersebut, Abbas Araghchi menekankan sensitivitas situasi regional akibat eskalasi agresi rezim Zionis Israel, dengan mengatakan bahwa, “Sayangnya, dengan dukungan habis-habisan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat, kita menyaksikan rezim agresor Israel menghancurkan infrastruktur pertahanan dan ekonomi Suriah serta melanjutkan kejahatannya di Gaza dan Lebanon.”
Merujuk pada pernyataan bersama negara-negara penjamin proses Astana dan beberapa negara Arab di kawasan di Doha untuk mendukung kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah, Menteri Luar Negeri Iran menekankan keprihatinan semua negara di kawasan terhadap situasi saat ini di Suriah.
“Kami menyaksikan plot Amerika dan Zionis untuk memecah belah dan melemahkan negara-negara Islam demi kepentingan rezim Zionis,” kata Abbas Araghchi, dikutip dari laman Mehr News Agency, Jumat (20/12)
Abbas Araghchi lebih lanjut memperingatkan akan munculnya kembali terorisme ISIL di wilayah tersebut.
Wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Pakistan, pada bagiannya, menunjuk pada pertemuan ECO baru-baru ini di Mashhad, Iran, dan menyatakan harapannya bahwa hasil dan kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan itu akan semakin memperkuat hubungan antara negara-negara di kawasan itu.