Ahad 01 Sep 2024 17:40 WIB

Tentara Israel Kembali Serang Masjid Ibrahimi di Hebron, Larang Jamaah Masuk

Israel berlakukan pembatasan ketat di Masjid Ibrahimi Hebron

Pasukan Israel berjaga di sekitar Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, Palestina. (ilustrasi). Israel berlakukan pembatasan ketat di Masjid Ibrahimi Hebron
Foto:

Sementara itu, kontak senjata terjadi antara tentara Israel dan pejuang kemerdekaan Palestina di Tepi Barat yang dijajah Israel pada Sabtu (31/8/2024). Bentrokan terjadi saat Israel terus melancarkan operasi militer di Kota Jenin yang menjadi titik api.

Tentara Israel menyisir area di sekitar permukiman Yahudi setelah dua insiden keamanan terpisah pada Jumat malam. Di Jenin sendiri, pesawat nirawak dan helikopter berputar-putar di udara, sementara suara tembakan sporadis terdengar di kota itu.

Dikutip dari laman Asia One, Ahad (1/9/2024), ratusan tentara Israel telah melakukan penggerebekan sejak Rabu dalam salah satu aksi terbesar mereka di Tepi Barat dalam beberapa bulan.

Operasi tersebut, menurut Israel dilakukan untuk menghalangi kelompok pejuang kemerdekaan Palestina yang didukung Iran menyerang warganya. Aksi sewenang-wenang Israel telah memicu seruan internasional agar operasi dihentikan.

Setidaknya 19 warga Palestina, termasuk pejuang kemerdekaan bersenjata dan warga sipil telah wafat. Militer Israel mengatakan pada Sabtu lalu bahwa seorang tentara tewas selama pertempuran di Tepi Barat.

Pasukan Israel memerangi pejuang kemerdekaan Palestina dari faksi-faksi bersenjata yang telah lama memiliki kehadiran yang kuat di Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan, sebuah kota padat penduduk yang menampung keluarga-keluarga yang terusir dari rumah mereka dalam perang Timur Tengah tahun 1948.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada hari Sabtu bahwa seorang anak telah dibawa ke rumah sakit di Jenin dengan luka tembak di kepala.

Meningkatnya permusuhan di Tepi Barat terjadi karena pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang kemerdekaan Palestina yakni Hamas masih berkecamuk di Jalur Gaza pesisir hampir 11 bulan sejak dimulai. Serta permusuhan Israel dengan gerakan Hizbullah yang didukung Iran di daerah perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat.

Dalam konteks lain, pasukan pendudukan Israel, pada hari Sabtu, memaksa keluarga-keluarga untuk meninggalkan rumah mereka dari Kamp Jenin.

Saksi mata mengatakan bahwa pasukan penjajah memaksa sejumlah keluarga meninggalkan rumah mereka dan keluar dari sisi belakang yang berdekatan dengan rumah sakit pemerintah Jenin, yaitu “area bundaran kuda”.

Pasukan penjajah terus mengepung kamp Jenin sejak subuh hari ini, dan jam malam diberlakukan di lingkungan Al-damj dan Al-jabriyat.

Ketegangan telah meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki di tengah-tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah merenggut lebih dari 40.600 nyawa warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu. Menurut sumber-sumber Palestina, sedikitnya 674 warga Palestina telah terbunuh, hampir 5.400 orang terluka, dan lebih dari 10.300 orang ditangkap di Tepi Barat selama periode yang sama.

Situasi ini terus meningkat menyusul keputusan penting dari Mahkamah Internasional pada tanggal 19 Juli lalu, yang menyatakan bahwa pendudukan Israel atas tanah Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun adalah tidak sah dan menyerukan pengosongan semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

photo
Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement