Kementerian tersebut menyatakan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari “hasutan yang dilakukan oleh Ben Gvir dan orang-orang seperti dia”.
Berbagai faksi Palestina juga mengutuk pernyataan Ben Gvir, dengan Hamas menggambarkan pernyataan tersebut sebagai “pengumuman yang berbahaya”.
Kecaman Arab
Dalam sebuah pernyataan bersama, Mesir dan Yordania menyebut pernyataan tersebut sebagai “pelanggaran hukum internasional dan hasutan yang tidak dapat diterima”.
Yordania adalah penjaga situs-situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem, termasuk kompleks Al Aqsa.
Sementara itu, Arab Saudi menyatakan “penolakan kategoris terhadap pernyataan ekstremis dan provokatif ini dan kecamannya terhadap provokasi yang terus menerus terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia”.
Qatar mengatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan bagian dari “upaya Israel untuk mengubah status historis dan hukum masjid Al Aqsa”.
UEA mengecam keras pernyataan tersebut, dan mendesak Israel “untuk menghormati status quo historis dan hukum di Yerusalem dan tidak mengutak-atiknya”.
Sumber: Thenewarab