Selasa 20 Aug 2024 14:03 WIB

Masuk Islam Setelah Mencekik Rasulullah

Cendekiawan Yahudi ini lakukan tindakan nekat: mencekik Rasulullah di depan umat.

ILUSTRASI Rasulullah SAW.
Foto: dok publicdomainpictures
ILUSTRASI Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada mulanya, Zaid bin San'ah adalah seorang cendekiawan Yahudi yang terhormat di Madinah. Sehari-hari, ia juga berbisnis dan senang memberikan utang kepada orang-orang.

Sampailah suatu kali, Nabi Muhammad SAW terpaksa berutang untuk memenuhi beberapa keperluannya. Beliau berutang kepada pemuka Yahudi tersebut.

Baca Juga

Keduanya lantas menyepakati tenggat waktu pembayaran.

Hari demi hari berlalu. Nabi SAW pada suatu ketika memimpin majelis ilmu di Masjid Nabawi.

Tiba-tiba, datanglah Zaid bin San'ah melalui pintu masjid. Dia lantas meminta celah, agar bisa sampai ke shaf terdepan.

Bukannya langsung duduk, Zaid yang kini sudah di shaf pertama justru berdiri tepat di belakang Rasulullah SAW. Dia lalu menarik kain serban Nabi SAW yang melingkar di lehernya. Beliau seketika tercekik.

Seluruh sahabat Nabi otomatis berdiri, seperti hendak menyerang pria Yahudi ini. Umar bin Khattab yang berada dekat sekali dengan beliau berkata, "Wahai Rasulullah SAW, izinkanlah saya untuk memenggal kepala orang ini!"

Nabi SAW memberi isyarat dengan tangannya agar Umar dan seluruh hadirin tenang. Masih dalam keadaan tercekik, beliau lantas menoleh ke arah Zaid.

"Wahai Yahudi, ada apa?" kata beliau kepada Zaid bin San'ah.

"Kau berutang padaku, Muhammad! Dan aku tahu, kalian ini orang Quraisy sangat suka menunda-nunda pembayaran utang," kata yang ditanya.

"Bukankah belum tiba saatnya (tenggat waktu pembayaran)?" tanya Nabi SAW lagi.

"Saya tidak peduli. Bayar utangmu sekarang juga!"

Maka Rasulullah SAW berpaling kepada Umar dan berkata, "Wahai Umar, ambilkan dari Baitul Maal sebanyak 20 sha' (sekira 40 kg) kurma untuk membayar utangku kepada Yahudi ini dan sebanyak 20 sha' kurma lagi."

"Wahai Rasulullah, 20 sha' itu untuk utang engkau. Tetapi, 20 sha' lagi untuk apa?" tanya Umar.

"Itu sebagai hukuman karena engkau telah menakut-nakuti dia," jawab Nabi SAW.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement