Hamas dan Fattah adalah dua faksi politik terbesar di Palestina, yang berbasis di Jalur Gaza dan Ramallah. Jusuf Kalla mengatakan, niat mulia Ismail Haniye, dan juga Mahmoud Abbas tersebut merupakan usaha-usaha untuk memperkuat persatuan Palestina untuk terlepas dari penjajahan Zionis Isreal.
“Tiga pekan lalu saya bertemu dengan Ismail Haniye di Doha. Dan dalam pertemuan tersebut, sebenarnya dia menyampaikan keinginannya yang sangat ingin mencapai perdamaian dan penyelesaian yang adil untuk Palestina,” ujar Jusuf Kalla.
“Dan Ismail Haniye, juga menyampaikan untuk menuntutaskan persoalan Hamas-Fattah di Beijing (China), dan akan berkunjung ke Indonesia, bersama pemimpin Fattah, Mahmoud Abbas,” kata Jusuf Kalla.
Namun kata Jusuf Kalla, Sang Maha Pemilik Nyawa memberikan takdir lain. “Allah Subhana Wata’ala lebih dahulu memanggilnya ke rahmatullah. Dan kita semua mendoakan beliau. Dan semoga apa yang diperjuangkan oleh Ismail Haniyeh untuk perdamaian, kemerdekaan, dan keadilan untuk rakyat Palestina tetap dilajutkan,” begitu ujar Jusuf Kalla.
Ismail Haniyeh dinyatakan syahid pada Rabu (31/7/2024) di Teheran, Iran.