Ahad 21 Jul 2024 07:43 WIB

Gurita AJC Pro Zionis Israel di Indonesia, Sikap Diam Leimena, dan Strategi Hasbara

AJC melakukan upaya penetrasi melalui lembaga-lembaga di Indonesia

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Mitra Leimena. AJC melakukan upaya penetrasi melalui lembaga-lembaga di Indonesia
Foto:

Seperti dilansir dari laman The New Arab, nama strategi propaganda itu diambil dari bahasa Ibrani, Hasbara, yang berarti 'menjelaskan.' Bukan baru-baru ini, perancangannya sudah dimulai sejak awal abad ke-20 M, terutama melalui jejak-jejak pemikiran Nahum Sokolow, seorang aktivis dan jurnalis zionis berkebangsaan Polandia.

Hasbara cenderung menyerupai pelbagai bentuk propaganda politik di era modern. Namun, seiring perkembangan ekspansi Israel di bumi Palestina, praktik-praktik strategi ini terus berubah. Pemerintah Israel sering memanfaatkannya secara kasus per kasus, terutama untuk merekayasa dalih atau pembenaran atas aksi-aksi kolonialnya.

Hasbara menggunakan pelbagai cara untuk membangun citra diri Israel, termasuk dengan memanfaatkan pembuatan konten-konten video, infografis, dan posting di media-media sosial. Walau tak diakui secara terbuka, zionis pun merekrut para influencers yang memiliki banyak pengikut di jagad maya.

Dalam konteks invasi Israel ke Jalur Gaza kini, misalnya. Hasbara digunakan untuk memberikan pembenaran (to justify) serangan militer Israel (IDF) atas area-area yang dihuni penduduk sipil nir-senjata, yang di dalamnya termasuk kaum ibu, anak-anak, dan para bayi. IDF juga menyasar banyak infrastruktur publik yang esensial, semisal jalan raya, akses air bersih, dan tempat-tempat ibadah.

Dengan Hasbara pula, zionis membangun narasi bahwa aksi militer ini terjadi secara "setara." Dalam arti, di satu pihak ada Israel, sedangkan pada pihak lain adalah Hamas. Padahal, berulang-ulang kali Israel menyerang penduduk sipil dengan dalih "menarget" Hamas.

Pendakwah asal Indonesia yang bergiat di Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali mengingatkan organisasi-organisasi masyarakat (ormas) Islam di Tanah Air. Pasalnya, menurut dia, kini lembaga global yang pro-zionisme terus menggencarkan penetrasi.

"Saat ini, AJC menembus banyak ke jantung dunia akademik, termasuk universitas Islam negeri (UIN) dan institusi-institusi Islam. Kalau tidak paham dan kurang strategi, kita bisa dipakai sebagai stempel untuk tujuan mereka," kata Imam Shamsi Ali, dalam keterangan tertulis yang telah dikonfirmasi, Republika.co.id, Rabu (17/7/2024).

Imam Shamsi Ali menyoroti penetrasi AJC di Indonesia. Lebih lanjut, dai kelahiran Sulawesi Selatan itu meminta Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, sebagai dua ormas Islam terbesar di Tanah Air, untuk waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement